Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pakar UGM soal Gempa Cianjur: Pusat Gempa di Darat Memiliki Guncangan Lebih Besar

Foto : Foto : ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

Seorang korban selamat setelah 3 hari tertimbun reruntuhan, Azka (4), menjalani perawatan di RSUD Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11).

A   A   A   Pengaturan Font

Banyaknya bencana tanah longsor akibat gempa diakuinya dikarenakandi wilayahsekitarCianjur, Sukabumi dan Bogorterdirijenis batuan yang ada di sekitar area tersebut serta kemiringan lereng yang tinggi.Ditambah batuan di wilayah Cianjur, Sukabumi tersusun oleh material hasil letusan gunung api yang masih lepas-lepas dan tebal.

"Ketika terkena guncangan keras akibat gempa bumi, lapisan tanah dan batuan lepas yang berada pada lereng yang terjal akan mudah bergerak dan longsor," paparnya.

Bila umumnya pusat gempayang sering terjadi di tanah airberada di pesisir atau laut lepas namun kali ini justru di daratan.Munculnya pusat gempa di daratan ini diakui Gayatri dipulauJawa selain sumber gempa yang berada pada zona subduksi juga ada sumber-sumber gempa berupa sesar-sesar aktif yang berada di darat.Di Jawa ada banyak sesar aktif yang sudah teridentifikasi dengan baik seperti Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Sesar Opak, Sesar Baribis, Sesar Kendeng, dan masih banyak lagi.Adapun aktivitas kegempaan di Jawa bagian barat yang diakibatkan oleh sesar aktif di darat lebih tinggi dibandingkan daerah lain di Jawa. Gempa yang terjadi di darat,katanya, biasanyamemiliki kedalaman yang dangkalyaknikurang dari 15 km sehingga guncangan akibat gempa tersebut akan dirasakan dengan kuat di permukaan.

"Jika jalur sesar di darat ini dekat dengan wilayah pemukiman, harus diwaspadai," tegasnya.

Menjawab soal banyaknya jatuhnya korban gempa di Cianjur menurut gayatri, salah satu penyebab terbesar jatuhnya korban umumnya tertimpa oleh bangunan rumah, namunbegitutidak semua rumah warga dibangun dengan metode tahan guncangan gempa.Untuk menyiasati hal ini, ia menilai pemerintah dan lembaga terkait perlumemetakan sumber gempa dengan baik, setelah sumber dan karakteristik gempa diketahui, bisa dilakukan perhitungan mengenai besaran dampak.Luasan area terdampak harus teridentifikasi dengan baik. Pembaruan dari peta sumber dan bahaya gempa harus dilakukan secara berkala untuk mengakomodasi penemuan-penemuan baru yang akan melengkapi database dan memperbaiki model seismic hazard yang dihasilkan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top