Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Pakar : Putin Dalam Masalah

Foto : Istimewa

Presiden Rusia, Vladimir Putin, disebut tengah diliputi masalah. 

A   A   A   Pengaturan Font

Sementara banyak pengamat Barat cenderung melihat rezim Rusia sebagai monolit, kenyataannya lebih kompleks. Meskipun perang telah secara signifikan mengurangi ruang lingkup perbedaan pendapat, masih ada beberapa kubu ideologis yang bersaing di dalam elit penguasa yang mampu membuat suara mereka didengar. Misalnya, yang disebut liberal sistemik, sebagian besar terkonsentrasi di lembaga keuangan negara dan di antara oligarki, telah menyatakan keprihatinan tentang konsekuensi perang bagi ekonomi Rusia. Tapi itu adalah kelompok lain, yang didorong oleh kegagalan Kremlin untuk memberikan kemenangan di Ukraina, yang semakin menekan rezim.

"Sebut saja pendukung perang. Terdiri dari badan-badan keamanan, Kementerian Pertahanan dan media serta tokoh-tokoh politik yang blak-blakan, organisasi ini mencakup seluruh ekosistem nasionalis radikal, dan para pengikutnya terus menerus mengkritik cara Kremlin menangani perang di Ukraina," kata Laruelle.

Mereka kuat, diposisikan dengan baik dan berkomitmen secara ideologis, menginginkan upaya perang yang jauh lebih agresif. Dan dilihat dari pidato Putin pada Rabu, di mana ia mengumumkan pemanggilan sekitar 300.000 tentara, kubu itu memberikan dukungannya pada referendum di empat wilayah pendudukan Ukraina untuk bergabung dengan Rusia dan mengulangi ancaman eskalasi nuklir.

"Mereka tampaknya semakin cara mereka," ujarnya.

Barisan tersebut telah sangat vokal sejak April, ketika jelas bahwa militer Rusia tidak dapat menaklukkan Kyiv dan menggulingkan pemerintah Zelensky. Target Moskow yang lebih sederhana, menaklukkan Donbas dan mengamankan jembatan darat ke Krimea yang dianeksasi, tampaknya merupakan penghematan yang tidak dapat ditoleransi. Sepanjang, elang Rusia telah mendapat manfaat dari papan suara yang tak terduga: banyak akun Telegram, beberapa di antaranya memiliki hingga satu juta pengikut, dijalankan oleh jurnalis perang yang tergabung dengan Angkatan Darat Rusia. Dalam aliran komentar terus-menerus, saluran mengkritik keragu-raguan pemerintah dan menyerukan penaklukan skala penuh atas Ukraina dan mobilisasi massa penduduk Rusia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top