Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pada 2030, Kontribusi Manufaktur terhadap PDB Ditargetkan 24 Persen

Foto : Istimewa

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara  "Inspiring Lecture" yang sekaligus Pembukaan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Tahun Formasi 2021di Jakarta, Selasa (10/5).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan pada 2030 kontribusi sektor manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat mencapai 24 persen. Angka itu lebih tinggi dari capaian saat ini di kisaran 19,19 persen.

"Pernah suatu masa kontribusi kita mencapai 28 persen. Saya optimis angka 24 persen itu bisa tercapai," ungkap Menperin dalam acara "Inspiring Lecture" yang sekaligus Pembukaan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Tahun Formasi 2021di Jakarta, Selasa (10/5).

Menperin mengatakan optimisme itu didukung oleh kinerja sektor industri yang masih menjadi penggerak utama perekonomian nasional pada Triwulan I 2022.

Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Nonmigas pada Triwulan I 2022 (YonY) adalah sebesar 5,47 persen, ini melebihi pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,01 persen.

Kontribusi industri manufaktur atau non-migas pada tahun 2021 sebesar 17,36 persen di mana angka ini merupakan yang tertinggi di antara sektor ekonomi lainnya.

Saat ini, untuk nilai ekspor industri hingga Mar 2022 sudah mencapai 50,52 Miliar dollar AS dan berkontribusi sebesar 78,83 persen terhadap total ekspor nasional.

"Realisasi investasi di sektor manufaktur pada TW I 2022 tercatat sebesar 103,5 triliun rupiah. Kemudian, kondisi Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia masih mampu berada di level ekspansif yaitu 51,9 di bulan April2022 ini,"sebutnya.

Menperin mengatakan, pembangunan industri harus diarahkan pada tiga prinsip, yakni membangun Industri yang mandiri dan berdaulat, memacu industri yang maju dan berdaya saing, dan mewujudkan Industri yang berkeadilan dan inklusif.

Optimisme itu kata Menperin didukung dengan era industri 4.0. Presiden Jokowi telah meluncurkan program Making Indonesia 4.0, program ini memiliki aspirasi menjadikan Indonesia masuk dalam 10 negara ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030, dengan mengupayakan 10 persen kontribusi ekspor netto terhadap PDB, 2 kali peningkatkan produktivitas terhadap biaya, dan 2 persen pengeluaran R&D terhadap PDB.

Tujuh sektor industri yang telah disiapkan sebagai fokus utama dalam Making Indonesia 4.0, yakni industri makanan dan minuman industri kimia, industri tekstil dan busana, industri otomotif, industri elektronika, industri farmasi, dan industri alat kesehatan. Ketujuh sektor ini memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total PDB manufaktur, 65 persen ekspor manufaktur, dan 60 persen pekerja industri.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top