Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Investasi Asing | Realisasi Investasi di Luar Jawa pada Kuartal IV-2022 Tumbuh 52,2 Persen

Pacu Efisiensi Ekonomi Luar Jawa

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Tren peningkatan investasi asing (PMA) di luar Pulau Jawa harus disikapi secara serius oleh pemerintah melalui sejumlah dukungan kebijakan. Upaya efisiensi ekspor juga perlu dilakukan agar minat investor tetap terjaga.

Direktur Program Indef, Esther Sri Astuti, memperkirakan tren investasi ke depan tak hanya di Pulau Jawa. Wilayah investasi tentunya disesuaikan dengan sumber bahan baku masing masing komoditas.

Dia menambahkan ada delapan sektor yang sedang digarap dengan poligamia 3-4 komoditas di setiap sektornya. Sektor yang digarap, antara lain mineral, batu bara, minyak dan gas, perkebunan, perikanan, kelautan, dan kehutanan.

"Yang terpenting, investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi jika permintaan pasar untuk bisa memproduksi itu juga tinggi, biaya produksi murah, prosedur berinvestasi tidak berbelit, regulasi pemerintah konsisten dan berubah ubah," ucapnya pada Koran Jakarta, Jumat (27/1).

Selain itu, lanjutnya, pemerintah perlu meningkatkan efisiensi proses ekspor dan impor bahan baku dan bahan penolong, memberikan insentif fiskal dan nonfiskal, serta menyediakan fasilitas publik dan infrastruktur.

"Barang final yang diproduksi pangsa pasar besar dan harga menarik serta kompetitif, serta skill sumber daya manusia (SDM) mendukung," ungkap Esther.

Seperti diketahui, wilayah luar Jawa seperti Sulawesi Tengah dan Maluku Utara kini menjadi incaran investor asing. Tren ini sejalan dengan upaya hilirisasi serta upaya pemerintah melakukan pemerataan pembangunan.

Sebaran PMA

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan Sulawesi Tengah menempati urutan pertama dalam tujuan investasi bagi penanam modal asing. Sulawesi Tengah menggeser Jawa Barat yang selama bertahun-tahun menjadi tujuan utama investor asing.

Pada 2022, Sulawesi Tengah mampu menarik investasi asing senilai 7,5 miliar dollar AS. Pada 2021, Sulawesi Tengah hanya menempati urutan ke empat dengan nilai 2,7 miliar dollar AS. Adapun Jawa Barat melorot ke peringkat kedua dengan nilai Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 6,5 miliar dollar AS.

Sementara di tempat ketiga ditempati Maluku Utara yang mampu menarik investasi asing senilai 4,5 miliar dollar AS. Maluku Utara sudah menempati urutan tersebut selama tiga tahun terakhir.

Tidak hanya bagi pemodal asing, provinsi Luar Jawa juga makin banyak yang masuk lima besar sebagai tujuan investasi bagi investor domestik. Ini berbeda dengan 2017 ketika tidak ada satu pun provinsi luar Jawa yang masuk ke dalam lima besar tujuan bagi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada 2022 ada dua provinsi yang masuk lima besar yakni Riau dan Kalimantan Timur.

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, melaporkan realisasi investasi di Luar Jawa pada kuartal IV-2022 lebih besar dibandingkan di Pulau Jawa, yakni 164,2 triliun rupiah atau tumbuh 52,2 persen. Sedangkan realisasi investasi di Pulau Jawa 150,6 triliun rupiah atau tumbuh 47,8 persen.

Menurutnya, capaian investasi di luar Jawa tersebut menunjukkan konsistensi pemerintah melalui arahan Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia sentris sangat terjaga, utamanya dalam konteks investasi.

Sementara itu, secara keseluruhan realisasi investasi pada kuartal IV-2022 sebesar 314,8 triliun rupiah.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top