Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kemandirian Pangan I Pemanfaatan Pekarangan Dioptimalkan sebagai Sumber Pangan Keluarga

Pacu Diversifikasi dari Hulu-Hilir

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Diversifikasi nantinya meningkatkan konsumsi kelompok pangan hewani, kacang-kacangan, sayur-sayuran, serta buah-buahan karena pola pangan saat ini didominasi konsumsi padi-padian, minyak dan lemak, serta gula.

Jakarta - Diversifikasi pangan diyakini menjadi salah satu upaya mengatasi ancaman krisis pangan di Indonesia ke depan. Sebab, diversifikasi pangan mampu meningkatkan ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan), Agung Hendriadi, mengatakan program diversifikasi pangan bukan hanya diversifikasi karbohidrat, tetapi juga mendorong konsumsi pangan beragam dan bergizi seimbang.

"Ini termasuk untuk sumber protein maupun vitamin dan mineral. Untuk merealisasikannya dapat dilakukan secara horizontal, vertikal, dan regional," kata Agung di Jakarta, Rabu (21/3).

Secara horizontal dilakukan dengan memanfaatkan aneka bahan makanan, sedangkan vertikal melalui variasi cara pengolahan.

"Dan secara regional dengan memanfaatkan produk pangan unggulan yang sesuai dengan kondisi agroklimat dan daya dukung daerah," ujar Agung.

BKP, kata Agung, fokus pada hulu dan hilir dalam menggenjot diversifikasi. Di hilir, upayanya pengembangan pangan lokal berbasis industri rumah tangga melalui fasilitasi UMKM, menggali resep menu khas Nusantara berbasis pangan lokal, serta kampanye dan promosi untuk mengubah mindset masyarakat.

"Di sisi hulu, kita terus mengembangkan kegiatan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)," jelasnya. KRPL juga bertujuan meningkatkan produksi komoditas pangan lokal.

Agung ingin diversifikasi nantinya meningkatkan konsumsi kelompok pangan hewani, kacang-kacangan, sayur-sayuran, serta buah-buahan. Sebab, skor Pola Pangan Harapan (PPH) 2017 sebesar 90,1 didominasi konsumsi padi-padian, minyak dan lemak, serta gula. PPH indikator capaian konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman.

"Sedangkan konsumsi kelompok pangan hewani, kacang-kacangan, serta sayuran dan buah, masih kurang dari jumlah yang dianjurkan," ungkapnya.

Program Minapadi

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong program minapadi. Sebab, Program budi daya tambak ikan di tengah-tengah lahan persawahan itu dinilai menjadi solusi cerdas dalam rangka mendorong produktivitas pangan di Tanah Air.

"Penerapan sistem minapadi di berbagai daerah secara langsung turut memberikan kontribusi pada pasokan beras berkualitas dan suplai ikan di masyarakat," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Tri Hariyanto, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, minapadi pilihan tepat mengatasi tantangan masyarakat global ke depan tentang bagaimana memenuhi kebutuhan pangan di tengah ledakan populasi dan perubahan iklim dan lingkungan.

Selain minapadi, pengembangan tanaman pangan selain padi juga penting mendukung produksi komoditas kebutuhan pokok nasional.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top