Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kebijakan Pendidikan I DKI Tunggu Kenaikan Level PPKM untuk Perubahan PTM

P2G Desak Anies Hentikan PTM 100 Persen

Foto : ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Tenaga sukarela PMI Kota Jakarta Pusat bersiap menyemprotkan cairan disinfektan di SMP Negeri 18 Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (26/1/2022). Pemprov DKI Jakarta mencatat hingga 22 Januari lalu, terdapat 90 sekolah yang ditutup akibat ditemukannya kasus COVID-19, sementara itu kasus konfirmasi positif di Tanah Air per 26 Januari 2022 bertambah 7.010 kasus.

A   A   A   Pengaturan Font

Seiring dengan meningkatnya kasus positif Covid-19 dan sudah 90 sekolah yang ditutup, Perhimpunan Pendidikan dan Guru mendesak Gubernur DKI untuk menghentikan PTM 100 persen.

JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mendesak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk menghentikan skema Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen demi keselamatan dan kesehatan semua warga sekolah.
Desakan tersebut seiring dengan perkembangan kasus Covid-19 sampai Selasa (25/1) yang terus menunjukkan adanya lonjakan jumlah kasusnya. Hingga Selasa (25/1) sudah ada 90 sekolah yang ditutup akibat siswa dan guru positif Covid-19.
Kondisi ini membuat para guru, orang tua, dan siswa merasa cemas dalam melaksanakan PTM 100 persen yang masih berjalan. Hal tersebut berarti PTM 100 persen berlangsung di tengah kekhawatiran terus meningkatnya kasus Covid-19 dan sejatinya tidak aman bagi guru dan siswa.
"P2G meyakini, sebenarnya yang tutup lebih dari 90 sekolah, sebab ada orang tua yang belum lapor ke sekolah dan Disdik," ujar Kepala Bidang Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri di Jakarta, kemarin.
Jumlah sekolah yang menghentikan PTM 100 persen terus bertambah tiap minggu. Semula 39 sekolah, lalu 43 sekolah, dan sekarang 90 sekolah. Padahal Jakarta belum 1 bulan PTM. Setiap minggu angkanya akan terus bertambah.
Skema PTM 100 persen Jakarta di tengah menghadapi kondisi gelombang ketiga Covid-19, secara psikologis sebenarnya cukup mencemaskan bagi guru dan orang tua.
Di sisi lain, P2G masih menemukan banyak pelanggaran PTM 100 persen yang terjadi seperti jarak 1 meter dalam kelas yang sulit dilakukan karena ruang kelas relatif kecil ketimbang jumlah siswa, ruang sirkulasi udara tidak ada atau ventilasi udara tidak dibuka karena kelas ber-AC, siswa berkerumun dan nongkrong bersama sepulang sekolah, dan masih ada kantin sekolah buka secara diam-diam.
Berdasarkan kondisi yang sudah mengkhawatirkan itu, P2G mendesak Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan termasuk kepala daerah sekitar daerah aglomerasi menghentikan skema PTM 100 persen demi keselamatan dan kesehatan semua warga sekolah.
"Kami memohon agar Pak Anies mengembalikan kepada skema PTM Terbatas 50 persen. Dengan metode belajar Blended Learning, sebagian siswa belajar dari rumah, dan sebagian dari sekolah. Metode ini cukup efektif mencegah learning loss sekaligus life loss," pinta Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim.
P2G berharap Pemprov DKI Jakarta jangan meremehkan kondisi ini, jangan pula menunggu gelombang ketiga kasus Covid-19 memuncak. Di sekolah kita pernah belajar peribahasa: "Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna."

Penuhi Syarat
Secara terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan akan menurunkan kapasitas PTM 100 persen kalau level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jakarta naik dari dua ke tiga.
"Ketentuannya kalau (PPKM) di level 3, baru PTM bisa kami turunkan jadi 50 persen," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu.
Untuk saat ini, kata dia, Jakarta masih memenuhi syarat pembukaan kapasitas sekolah 100 persen. "Kita masih memenuhi syarat karena PPKM masih di level 2 dan syarat vaksinnya memenuhi syarat, yaitu di atas 80, bahkan 98 persen yang divaksin bagi tenaga pendidik," ujarnya.
Riza tak menampik jika perkembangan Covid-19 Jakarta menjadi pertimbangan mengevaluasi PTM. Apalagi kasus aktif Covid-19 sudah menyentuh angka 12 ribu orang. Karena itu, dia meminta supaya sekolah dan orang tua mengoptimalkan pengawasan.
Diketahui, sekolah yang ditutup akibat kasus Covid-19 bertambah. Setidaknya ada 120 siswa positif Covid-19 sehingga 90 sekolah ditutup sementara.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top