Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Owi-Butet Jaga Harapan

A   A   A   Pengaturan Font

Tontowi-Liliyana merupakan salah satu andalan Indonesia untuk meraih medali emas di Asian Games 2018.

JAKARTA - Ganda campuran andalan Indonesia Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir melaju ke perempat final cabang olahraga bulutangkis kategori perorangan Asian Games 2018. Tontowi-Liliyana mengatasi perlawanan wakil Korea Selatan Seo Seung Jae-Chae Yujung, 22-20, 21- 17 pada pertandingan babak 16 besar di Istora Senayan Jakarta, Jumat (24/8).

Pada game pertama, penampilan Tontowi-Liliyana cukup baik, mereka unggul 19-16 di game pertama. Dua angka lagi dibutuhkan Tontowi-Liliyana untuk mengamankan game pertama. Namun Seo- Chae balik menebar ancaman saat menyamakan kedudukan 19-19 dan memaksakan terjadinya setting di angka 20-20.

Tontowi-Liliyana membuktikan kelas mereka saat tampil tenang di poin kritis. Pasangan unggulan ketiga ini akhirnya memenangkannya dengan penuh percaya diri. Pada game kedua, Tontowi-Liliyana semakin sulit dikendalikan, mereka membuat Seo-Chae tak dapat mengembangkan permainan.

"Tidak kaget, memang sudah menyangka akan dapat perlawanan. Mereka bukan pasangan yang terlalu junior, sudah sering ikut pertandingan level tinggi. Mereka pemain kidal, itu yang harus kami waspadai, karena kami biasa bertemu pemain bertangan kanan. Kalau pemain kidal itu arah pengembalian bolanya kan berbeda," ujar Liliyana usai laga.

"Kuncinya di game pertama, saat kami bisa melewati 20-20, jadi kami bisa lebih yakin. Saat 19-16, kami buru-buru ingin menyelesaikan permainan, sedangkan lawan dari awal lepas saja, mereka main tanpa beban," sambungnya.

"Lawan pemain bagus, mereka masih muda, mainnya cepat. Kalau kami lengah bisa berbahaya," ujar Tontowi.

Tontowi-Liliyana merupakan salah satu andalan Indonesia untuk meraih medali emas di Asian Games 2018 karena mereka ingin melengkapi gelar bergengsi yang telah mereka raih setelah gelar juara dunia dan medali emas olimpiade.

"Kalau buat saya ini, suatu kesempatan yang luar biasa bisa main di Asian Games saat Indonesia jadi tuan rumah, dan ini Asian Games terakhir buat saya. Jangan sampai saya jadi terlalu ingin menunjukkan, jadi over, kami harus kontrol emosinya, seperti turnamen biasa saja, walau kita tahu ini Asian Games yang empat tahun sekali," jelas Liliyana.

Pada babak perempat final, Tontowi-Liliyana akan berhadapan dengan Lee Chun Hei Reginald-Chau Hoi Wah asal Hongkong. Delapan kali bertemu, Tontowi-Liliyana tercatat enam kali menang dari Lee-Chau, dan dua pertemuan terakhir berhasil dimenangkan Tontowi-Liliyana.

Mereka menjadi satu-satunya harapan tersisa di ganda campuran setelah pasangan Ricky Karanda Suwardi-Debby Susanto kalah dari wakil Thailand, Sapsiree Taerattanachai- Dechapol Puavaranukroh, dengan skor 22-20, 18-21, 13-21.

Anthony Melaju

Hasil pertandingan lainnya, Anthony Sinisuka Ginting melaju setelah menang mudah atas pemain Iran Mehran Shahbazi 21-9, 21-8. Usai laga Anthony berbicara soal kondisi terkhirnya pasca laga dramatis di final beregu putra Asian Games 2018.

"Puji Tuhan sudah membaik. Sekarang tinggal bekasnya, sakit-sakit sedikit dan pegal saja. Dari kemarin tim fisio benar-benar memberi perhatian lebih ke saya," ujar Anthony.

Pada babak 16 besar, Anthony akan bertemu dengan unggulan kedua, Kento Momota (Jepang). Laga ini merupakan laga ulangan semifinal beregu putra beberapa hari yang lalu.

Kejutan juga terjadi ketika tunggal putra unggulan pertama dari Tiongkok, Shi Yu Qi tumbang oleh Jonatan Christie dalam pertarungan sengit yang berlangsung tiga set 19-21, 21- 19, 17-21 dalam pertandingan yang berlangsung selama 68 menit.

Sementara pada babak 16 besar, pasangan ganda putri Della Destiara Haris-Rizki Amelia Pradipta kalah dari pasangan Jepang Fuki Fukushima-Sayaka Hirota 13-21 dan 17-21. Sedangkan Greysia Polii-Apriyani Rahayu mengalahkan pasangan Thailand Chayanit Chaladchalam-Phataimas Muenwong dengan skor 21-12, 21-9. ben/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top