Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kenaikan Suku Bunga

Otoritas Moneter Global Hadapi Tantangan Sangat Kompleks

Foto : ANTARA/FIKRI YUSUF

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

A   A   A   Pengaturan Font

Selain itu, dunia juga sedang merasakan dampak dari kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed) dan kenaikan suku bunga bank sentral lainnya.

"Tentu saja mandat domestik masing-masing perlu didahulukan, tetapi bagaimana mengatasi dampak tersebut dalam ekonomi global yang sangat terbuka? Bagaimana dampaknya terhadap arus modal dan volatilitas nilai tukar? Apakah suku bunga cukup untuk mengatasi, tidak hanya inflasi, tetapi juga dampak rambatan arus modal dan aspek lainnya," kata Perry seperti dikutip dari Antara.

Hal tersebut, katanya, menjadi masalah terutama karena dalam stabilitas keuangan, bank sentral masih menangani efek luka memar atau scarring effects. Adapun dari luka memar tersebut, beberapa sektor terlihat sudah pulih. Namun, masih ada beberapa perusahaan lain yang masih dalam proses pemulihan.

Seluruh permasalahan tersebut, kata Perry, sangat menantang dan kompleks untuk bank sentral di seluruh dunia, khususnya bagaimana menyeimbangkan untuk mengembalikan stabilitas harga, tetapi pada saat yang bersamaan, bank sentral juga harus mengatasi volatilitas arus modal dan nilai tukar, namun tetap tidak memperburuk perlambatan ekonomi global.

"Ini adalah pekerjaan yang sangat kompleks, episode yang sangat berbeda dari masa lalu yang sebagian besar masalah datang dari permintaan dan semua dari sektor keuangan. Kali ini, banyak dari mereka datang dari sisi suplai," kata Perry.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top