Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
IKN Nusantara

Otorita IKN Akan Tambah Gerai UMKM di IKN

Foto : antara
A   A   A   Pengaturan Font

KALIMANTAN TIMUR - Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara, Jaka Santos mengungkapkan rencana untuk menambah 20 gerai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) baru di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Maret mendatang.

Saat ini di kawasan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) IKN, telah berdiri 20 gerai UMKM yang cukup ramai dikunjungi para pekerja konstruksi maupun staf perkantoran IKN untuk makan atau sekadar melepas penat. "Yang sudah dibuka dan aktif 20 lapak (UMKM), rencana Maret kita akan buka nambah lagi 20 lapak UMKM," kata Jaka di Ibu Kota Nusantara, Selasa (13/2).

Deretan gerai UMKM yang berlokasi di kantin HPK terpantau paling ramai dikunjungi saat jam istirahat. Banyak pekerja konstruksi atau staf kantor IKN yang mendatangi gerai UMKM untuk makan siang.

Jaka menjelaskan, penyediaan kantin yang terdiri dari banyak gerai UMKM makanan itu menjadi salah satu upaya dari Otorita IKN guna memberdayakan UMKM di kawasan IKN. Pembinaan UMKM sebagai Mitra OIKN menjadi salah satu agenda otorita untuk mendorong keberlangsungan usaha di kawasan IKN.

"Supaya orang yang berpindah ke sini (IKN) sudah bisa hidup dalam suatu komunitas kota yang lengkap, dalam arti secara ekosistem sudah ada untuk sekolah, rumah sakit, infrastruktur sosial budaya dan lainnya," ujar Jaka.

Dina, salah satu penjual di gerai UMKM mengaku pada malam hari gerai UMKM tersebut juga masih ramai dikunjungi para pekerja. Beberapa UMKM buka dari pukul 06.00 WITA hingga 00.00 WITA.

Dalam sehari, rata-rata Dina bisa mengantongi omzet Rp3-5 juta, tergantung dari ramai tidaknya kantin dikunjungi. "Rata-rata omzet Rp5 juta-an, kalau sepi paling Rp3 juta. Yang ramai biasanya malam, banyak pekerja yang nongkrong di sini (kantin)," terangnya.

Sebelumnya, Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono mengatakan ada "dua mesin" yang bekerja sama melakukan pembangunan di IKN. Mesin pembangunan Kota Nusantara yang saling bekerja sama itu, lanjut dia, adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dana dari investor.

"Dana APBN untuk pembangunan fasilitas dan infrastruktur dasar Kota Nusantara dengan target pengerjaan hingga 2024," katanya.

Sementara, dana investor adalah investor dalam maupun luar negeri, termasuk sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terlibat pembangunan Kota Nusantara.

Bambang mengatakan Otorita IKN juga membidik keterlibatan pelaku UMKM agar berpartisipasi membangun IKN.

Sektor-sektor yang ditawarkan kepada investor antara lain energi, teknologi, properti atau perumahan, pendidikan, penyedia utilitas, kawasan bangunan multifungsi, pendidikan, konektivitas, kesehatan dan pengelolaan limbah.

"Kami berikan sejumlah insentif diberikan kepada investor apabila sepakat berinvestasi di Kota Nusantara," ujarnya.

Bambang menjelaskan pemerintah terus membangun infrastruktur Kota Nusantara pada sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Timur, serta menggaet investor untuk berinvestasi di ibu kota negara baru Indonesia itu.

Pembangunan Kota Nusantara diharapkan terus berjalan lancar dan sesuai target yang telah ditetapkan, serta memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia. "IKN juga akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, mendorong pemerataan ekonomi untuk mencapai Indonesia emas pada 2045," ujar Bambang. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top