Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Miami Open

Osaka Melaju ke Putaran Kedua

Foto : Martin KEEP / AFP)

Naomi Osaka

A   A   A   Pengaturan Font

MIAMI - Naomi Osaka mendapatkan kembali ketenangannya dan melaju ke putaran kedua Miami Open setelah menang dua set langsung atas petenis Australia Astra Sharma, Rabu (23/3) waktu setempat.

Petenis Jepang itu mengalami kekalahan telak di Indian Wells 10 hari lalu. Dia menangis setelah dicemooh menyusul kekalahan dari Veronika Kudermetova.

Namun juara Grand Slam empat kali yang sempat absen dari turnamen tenis pada 2021 untuk menangani masalah kesehatan mental, menunjukkan ketenangan luar biasa di Stadion Hard Rock. Dia mengalahkan petenis peringkat 96 dunia Sharma 6-3, 6-4.

"Pertandingan terakhir yang saya mainkan bukanlah kenangan terbaik bagi saya," ujar Osaka dalam wawancara di lapangan.

"Saya hanya ingin membuktikan bahwa saya bisa kembali ke sini, bersaing dan memiliki sikap terbaik yang saya bisa," sambung Osaka yang akan menghadapi Angelique Kerber dari Jerman di babak berikutnya.

Osaka juga mengungkapkan dia telah mulai bekerja dengan seorang terapis untuk menangani masalah yang membuatnya tersingkir di Indian Wells.

Dengan petenis nomor satu dunia Ashleigh Barty mengejutkan dunia olahraga dengan mengumumkan pengunduran dirinya pada usia 25 tahun, efek melelahkan dari turnamen tenis profesional pada tubuh dan pikiran telah menjadi perhatian khusus.

"Saya tidak tahu apakah saya diizinkan untuk mengatakan ini, tetapi saya akhirnya mulai berbicara dengan terapis setelah Indian Wells," jelas Osaka.

Swiatek Nomor Satu

Sementara itu, petenis putri nomor dua dunia Iga Swiatek kaget karena mendadak menjadi nomor satu dunia setelah juara Grand Slam tiga kali Asheigh Barty membuat keputusan mendadak untuk pensiun dari tenis.

Juara French Open 2020 itu pekan ini meluncur mulus menjuarai turnamen Miami setelah mengalahkan petenis Yunani Maria Sakkari 6-4 6-1 dalam final Indian Wells dan menang di Doha pada Februari. Dia mengaku sasarannya selama ini adalah menyalip Barty.

Tapi itu ternyata terjadi lebih cepat dari yang dia harapkan, seandainya Barty memutuskan menghapus sendiri peringkatnya dalam WTA sebagai akibat dari keputusan gantung raket.

"Bagi saya ini cukup aneh dalam dua hari tujuan saya tercapai dan itu mungkin sungguh terjadi secepat itu. Tapi tetap saja itu keberuntungan akibat keputusannya tersebut," kata Swiatek seperti dikutip Reuters, Rabu waktu setempat.

"Salah seorang anggota tim saya datang dan bilang, 'Hei, letakkan laptopmu'. Saya sudah khawatir saja. Ya, mereka bilang mungkin saja saya akan menjadi nomor 1 dunia," sambung dia.

"Ketika kami membaca semua berita itu, semua aturan yang mungkin berlaku, kami rasa itu tidak masuk akal untuk sungguh memikirkan soal itu saat ini."

Barty yang berusia 25 tahun mengejutkan dunia tenis ketika mengumumkan mundur pada Rabu atau hanya dua bulan setelah meraih gelar Grand Slam ketiganya di Australia.

Swiatek menyebut Barty teladan untuk atlet lain karena mengutamakan kebahagiaannya sendiri, tetapi mengaku pengumuman Barty itu mengejutkan dia.

"Saya sungguh emosional, bukan karena posisi saya, tetapi lebih karena dia pensiun dalam usia yang begitu muda," kata Swiatek. "Saya sangat hormat dan benar-benar menganggap dia berani telah membuat keputusan ini." ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top