Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Orang Lanjut Usia Juga Perlu Konsultasi Cegah Kekerasan

Foto : ISTIMEWA

Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Rizky Hamid

A   A   A   Pengaturan Font

Tentu banyak yang mengira bahwa orang dengan usia 65 jarang melakukan kekerasan. Namun, faktanya tidak demikian. Mereka juga masih sering melakukan kekerasan. Maka dari itu, Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta membuka jasa konsultasi psikologi bagi warga lanjut usia (lansia) berusia 65 tahun ke atas untuk mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan sekitar.

"Kami telah menyediakan pusat layanan keluarga yakni adanya konselor. Para lansia yang ingin curhat apa pun terkait dengan permasalahannya akan dilayani," kata Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Rizky Hamid, dalam webinar daring bertajuk "Kekerasan atas Lansia, Apakah Kita Salah Satu Pelakunya?" di Jakarta, Senin (29/5).

Rizky menuturkan, bagi para lansia yang membutuhkan konselor untuk berkeluh kesah mengenai permasalahannya bisa mengakses laman https://puspa.jakarta.go.id/. Layanan Puspa di antaranya Informasi Keluarga, Tele Konsultasi, Tim Pendamping Keluarga, Bagimu, Jakpreneur, Pusat Pembelajaran Perempuan, Kampanye Edukasi dan Lapor Tindakan Kekerasan.

"Bagi warga termasuk lansia yang ingin mengadukan kekerasan akan terhubung saluran telepon maupun chat WhatsApp melalui tombol Lapor Sekarang," katanya. Kendati demikian, dia juga menyarankan lebih baik mencegah kekerasan melalui pemberian edukasi sejak dini yang bisa dipahami keluarga maupun lansia itu sendiri.

Menurut Direktur Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sistha Atisomya, kekerasan seksual lansia salah satunya melingkupi kontak fisik tanpa persetujuannya. Kekerasan seksual lansia, misalnya, memaksa membuka baju. Kemudian, memaksa menonton aktivitas seksual. Juga penggunaan bahasa yang tidak layak dan sindiran berbau seks.

Sistha menuturkan, untuk itu lebih baik mengetahui cara identifikasi kekerasan lansia. Dengan mengamati tanda kekerasan tubuh seperti memar hingga lebam. Lebih memperhatikan pakaian yang mulai robek atau kotor. Barang pribadi rusak. Kebersihan tidak terjaga dan pemberian dosis obat.

"Meskipun lansia memiliki keterbatasan daya fisik yang rentan mendapat kekerasan, penting peran keluarga sebagai pemberi perhatian," katanya. Menurut data Dinas PPAPP, jumlah lansia Jakarta kurang lebih 900 ribu.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top