Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pengelolaan Anggaran 2022 - Anggaran Program PEN 2022 Sekitar Rp414 Triliun

Optimalkan Serapan Dana PEN

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Anggaran PEN perlu ditambah sebesar 100-200 trilliun dari pagu awal karena ancaman pandemi dengan varian baru membutuhkan respons, khususnya dari belanja kesehatan lalu stimulus bagi dunia usaha.

JAKARTA - Pemerintah perlu meningkatkan serapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun depan. Berkaca dari tahun ini, serapannya rendah karena rendahnya efektivitas serapan anggaran di daerah.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara, menegaskan pemerintah akan melanjutkan program PEN pada 2022 sesuai desain arsitektur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022 dengan arah kebijakan fiskalnya, yaitu Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural.

"Jadi, ini (arah kebijakan fiskal di antaranya adalah) akselerasi penanganan Covid. Kita harus menyiapsiagakan sektor kesehatan kita. Kita harus siap siagakan rumah sakit, vaksinasi, dan protokol kesehatan harus kita lanjutkan. Kita tentu menjaga resiliensi, survival, akselerasi recovery dan juga tidak lupa bagaimanapun juga struktural reformasi kita harus kita lakukan, berkaitan dengan itu juga dengan reformasi fiskal harus kita jalankan," kata Wamenkeu dalam diskusi ekonomi virtual di Jakarta, Rabu (1/12).

Defisit anggaran pada APBN 2022 sebesar 4,85 persen dari PDB sebagai bentuk langkah responsif dan antisipatif serta untuk akselerasi recovery dan reformasi struktural. Target pembangunan pemerintah pada APBN 2022 di antaranya angka pengangguran yang akan diturunkan ke 5,5-6,3 persen, tingkat kemiskinan di kisaran 8,5-9 persen, gini rasio 0,376-0,378, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berkisar 73,41-73,46.

"Anggaran penanganan PEN (tahun 2022) sekitar 414 triliun rupiah yang merupakan tagging atas program existing K/L, namun ini akan tetap kita sesuaikan dengan perkembangan penanganan Covid. Kita tentu tidak mengharapkan Covid-nya meningkat. Namun, kalau ternyata Covid-nya meningkat maka kita harus memiliki kesiapsiagaan sektor kesehatan, protokol kesehatan, dan juga vaksinasi yang kita lanjutkan," lanjut Wamenkeu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top