Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penggerak Perekonomian

Optimalkan Potensi Sektor Kemaritiman

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mendorong optimalisasi potensi sektor kemaritiman sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebab, sektor kebaharian atau kemaritiman memiliki cakupan potensi yang luas, termasuk transportasi laut, sumber daya hayati laut, sumber daya ikan, bioteknologi laut, sumber daya mineral dan energi, wisata bahari, dan jasa lingkungan.

"Sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia sangat berlimpah dengan luas wilayah, masyarakat, dan potensi perekonomian laut yang besar. Namun, kontribusi sektor maritim terhadap pertumbuhan ekonomi masih tergolong rendah, hanya sekitar empat persen," ujar Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam sebuah seminar nasional di Jakarta, Selasa (29/8).

Rendahnya kontribusi itu, lanjut Bambang, salah satunya disebabkan infrastruktur kemaritiman di Indonesia belum terbangun secara baik dan merata sehingga menyebabkan biaya tinggi. Infrastruktur kemaritiman baik diharapkan dapat mengurangi biaya logistik yang mencapai 25 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Baca Juga :
Dukung Distribusi

Revitalisasi Pendidikan

Untuk mengatasi hambatan tersebut, pemerintah sedang mengupayakan untuk membangun enam rute subsidi angkutan barang tol laut pada pelabuhan non komersial pada 2016. Mengingat sektor kemaritiman sangat penting dan strategis, pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya revitalisasi pendidikan vokasi kemaritiman untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama yang bekerja di sektor tersebut.

Upaya tersebut di antaranya kolaborasi Kemdikbud, Kemristekdikti, dan Kementerian Perhubungan dalam mengembangkan Maritime Education Training, serta pengembangan pendidikan tinggi vokasi maritim melalui sepuluh politeknik (Bengkalis, Polimarin Semarang, Tual, Pangkep, Samarinda, Surabaya, Lhokseumawe, Lampung, Banyuwangi dan Indramayu) yang dilaksanakan Kemristekdikti.

Di sektor kebaharian, dari 125,4 juta angkatan kerja pada Agustus 2016, hanya 0,2 persen atau sekitar 272 ribu orang berlatar belakang pendidikan bidang studi kebaharian dan hanya sekitar 44 persen angkatan kerja yang memperoleh pelatihan.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top