Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mesin Pertumbuhan - Nilai Ekspor Pertanian pada Desember 2020 Tumbuh 16,61% secara Yoy

Optimalkan Pertanian untuk Ekonomi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sektor pertanian terbukti dapat menjadi bantalan ekonomi nasional, terlebih saat krisis kesehatan dan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

JAKARTA - Pemerintah tahun ini fokus mengembangkan pertanian hortikultura, khususnya komoditas strategis seperti cabai dan bawang merah. Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan perhatian khusus terhadap komoditas lain yang mampu meningkatkan neraca perdagangan.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan pengembangan hortikultura harus ditempuh dengan terobosan khusus (extraordinary) dan inovatif. "Sesuai arahan Bapak Presiden, pendekatan pengembangan hortikultura harus holistik terintegrasi hulu dan hilir, dan di tahun ini kita mencanangkan 1.000 kampung hortikultura," ungkap Mentan, di Jakarta, Senin (18/1).

Program 1.000 kampung hortikultura adalah salah satu upaya Kementan mengonsolidasi lahan-lahan dalam skala kecil agar terkelola dengan baik sehingga memiliki skala ekonomi yang besar. Menanggapi cuaca ekstrem di awal tahun, Mentan mengingatkan kepada jajarannya untuk menerapkan smart farming.

"Tahun ini harus terantisipasi dengan baik, termasuk fenomena cuaca yang ekstrem. Tapi, kita tidak begitu saja tunduk dengan alam. Melalui rekayasa-rekayasa teknologi dan penerapan mekanisasi, kita hadapi," tegasnya.

Orientasi Ekspor

Selain fokus mendorong pengembangan hortikultura, Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI), Riyanto, meminta pemerintah fokus pada peningkatan ekspor pertanian. Sebab, lalu lintas ekspor pertanian berpotensi meningkat tajam, terutama di masa pandemi Covid-19.

"Saya berharap pemerintah fokus meningkatkan ekspor komoditas pertanian. Terlebih lagi, kita memiliki potensi pertanian sangat bagus, juga memiliki keunggulan iklim, cahaya matahari, dan tanah yang subur," ujar Riyanto.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pertanian pada Desember 2020 meningkat sebesar 16,61 persen secara tahunan (yoy).

Menurut Riyanto, catatan BPS itu adalah bukti kuat bahwa sektor pertanian merupakan tulang punggung ekonomi nasional. Terbukti, selama satu tahun di tengah pandemi Covid-19, pertanian mampu keluar dari ancaman krisis ekonomi yang melanda dunia.

"Kita dorong negara kita menjadi negara maju dengan pertanian yang kuat. Porsi ekonomi pertanian akan terus kita arahkan bersama agroindustri hingga mencapai 30 persen lebih," katanya.

Ke depan, Riyanto berharap Kementan memiliki inovasi dan strategis dalam menampung dan mengembangkan komoditas pertanian unggulan. Karena itu, jika pasar global memerlukan komoditas tertentu, ekspor pertanian Indonesia bisa meningkat jauh lebih tinggi.

"Beberapa komoditas tertentu memerlukan penampungan yang baik untuk menjaga kualitas dan harga di pasar global. Saya yakin itu bisa meningkatkan ekspor pertanian kita ke depannya," katanya.

Sebagai catatan, sepanjang 2020, total nilai ekspor Indonesia tercatat 163,31 miliar dollar AS. Dari total tersebut, ekspor sektor pertanian mencatatkan nilai 4,12 miliar dollar AS atau meningkat 13,98 persen dibandingkan 2019 sebesar 3,61 miliar dollar AS.

ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top