Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Optimalisasi Pangan Lokal, Rumah Zakat Gandeng BKKBN dan Bumbu Bunda Elia

Foto : istimewa

CEO Rumah Zakat Irvan Nugraha dalam acara seminar gizi terkait Optimalisasi Pangan Lokal di Depok, Jawa Barat, Kamis (25/1).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional (HGN), Bumbu Bunda Elia, Rumah Zakat, dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar seminar gizi dan live cooking di 5 kota, Kamis (25/1). Kegiatan yang mengambil tema "Optimalisasi Pangan Lokal".

Seminar diselenggarakan di Kota Depok Jawa Barat, sementara live cooking diadakan di Desa Berdaya Rumah Zakat yang ada di Banda Aceh, Kuningan, Sukabumi, Polewali Mandar, dan Samarinda.

Dalam seminar, hadir Lia Amalia Founder Bumbu Bunda Elia, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, CEO Rumah Zakat Irvan Nugraha, dan CEO Gizi Nusantara Esti NUrwanti. Tujuan dari seminar ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk bisa mengoptimalisasi bahan pangan yang ada di lingkungan sekitarnya agar menjadi asupan gizi bagi keluarga.

"Seminar ini merupakan bagian penting dari program pemberdayaan Rumah Zakat di bidang kesehatan terutama dalam upaya mewujudkan Desa Bebas Stunting. Sebelumnya Rumah Zakat juga sudah berkolaborasi bersama BKKBN dalam program, Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting. Semoga sinergi bersama Bumbu Bunda Elia ini akan semakin menguatkan tujuan kita bersama dalam upaya mewujudkan Indonesia bebas stunting," tutur CEO Rumah Zakat, Irvan Nugraha.

Hingga saat ini, Rumah Zakat sudah mengelola 88 Desa Bebas Stunting yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia. Desa Bebas Stunting adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk membebaskan anak Indonesia dari ancaman stunting. Sasaran program ini antara lain anak di bawah 2 tahun, ibu hamil, dan juga ibu menyusui.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top