Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembiayaan Negara - Samurai Bond Akan Tetap Diterbitkan H 1-2018 Ketika Rupiah Terpuruk

Opsi Pembiayaan Utang Disiapkan

Foto : ANTARA/Sigid Kurniawan

Sri Mulyani, Menteri Keuangan

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Pemerintah terus mempersiapkan alternatif sumber pembiayaan utang selain dari pasar untuk mengantisipasi ketidakpastian akibat gejolak pasar global. Salah satunya, pemerintah berencana menerbitkan obligasi berdenominasi yen atau Samurai Bond di tengah anjloknya kurs rupiah terhadap dollar AS.

Kementerian Keuangan menyatakan alternatif sumber pembiayaan utang dapat melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau Private Placement maupun pinjaman dari mitra baik bilateral maupun multilateral. "Penerbitan SBN bisa dilakukan melalui private placement, tidak hanya melalui market (pasar keuangan).

Bisa dari pinjaman program dari development partner baik bilateral atau multilateral dengan potensi 1,3 miliar dollar AS dan 850 juta Euro. Samurai bond juga bisa di-upsize yang saat ini mencapai 150 milliar Yen," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani pada jumpa pers di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Jakarta, beberapa waktu lalu.

Terkait private placement, lanjutnya, pemerintah memiliki opsi itu apabila pasar menunjukkan tanda-tanda tingkat imbal hasil. Karena itu, pemerintah akan terus menjaga alternatif pembiayaan melalui private placement sampai mendapatkan harga yang sesuai. "Private placement kita tetap siapkan. Kita aktifkan pinjaman program yang akan bisa ditarik pada semester I," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga memiliki Badan Layanan Umum (BLU) yang mampu menyerap SBN hingga mencapai 12 triliun rupiah. Pemerintah telah mempersiapkan dana Bond Stabilization Framework (BSF) untuk menstabilkan pasar surat utang negara. "Kita juga memiliki BLU yang mampu menyerap SBN hingga 12 triliun rupiah dan pemerintah menyiagakan BSF untuk menjaga pembiayaan secara stabil dan sustainable," katanya.

Dia menambahkan, dalam menyikapi perkembangan di pasar SUN sendiri, pemmerintah akan melihat appetite dari pemegang SUN dan menjaga secara hati-hati mereka yang menjadi investor jangka panjang dari SUN.

Samurai Bond

Sebelumnya, pemerintah memutuskan tidak menerima seluruh penawaran lelang dari lima seri Surat Utang Negara (SUN) pada Rabu pekan lalu. Penawaran yang masuk pada lima seri SUN itu hanya 7,18 triliun rupiah dari target indikatif 17 triliun rupiah.

Sementara itu terkait Samurai Bond, pemerintah akan tetap menerbitkan obligasi berdenominasi yen tersebut pada semester I ini di tengah volatilitas rupiah. "Kami kira pasar (keuangan) Jepang sedikit berbeda," ujar Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sayangnya, Lucky enggan menjelaskan lebih detil lagi mengenai kondisi pasar keuangan Jepang yang dinilainya berbeda.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top