Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Venezuela

Oposisi Ancam Terus Lanjutkan Aksi Protes

Foto : AFP/Federico Parra

Juan Guaido & Nicolas Moduro

A   A   A   Pengaturan Font

CARACAS - Oposisi Venezuela dilaporkan merencanakan lebih banyak aksi demonstrasi pada di seluruh pelosok untuk menekan militer agar membiarkan masuknya bantuan kemanusiaan Amerika Serikat (AS). Bantuan kemanusiaan itu saat ini dihalangi militer Venezuela di perbatasan setelah Presiden Nicolas Moduro menyatakan bantuan itu sebagai sebuah awal dari invasi AS.

"Kami akan kembali turun ke jalan untuk mendesak masuknya bantuan kemanusiaan yang akan menyelamatkan nyawa lebih dari 300.000 warga Venezuela," kata pemimpin oposisi yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Nasional dan presiden sementara Venezuela, Juan Guaido, Selasa (12/2).

Merespons rencana oposisi, Presiden Maduro menyatakan akan melakukan aksi tandingan untuk menolak "intervensi imperialis" di Caracas dan pihaknya akan mengumpulkan tanda tangan orang-orang yang menentang campur tangan oleh Presiden AS, Donald Trump.

Pertikaian antara oposisi dan pemerintah saat ini berkutat soal apakah bantuan kemanusiaan diperbolehkan masuk atau tidak ke Venezuela yang saat ini perekonomiannya amat terpuruk dan rakyatnya yang menderita karena kekurangan makanan, obat-obatan dan kebutuhan dasar lainnya.

Sementara itu dilaporkan pula bahwa bantuan kemanusiaan berupa makanan dan obat-obatan telah menumpuk selama 5 hari di pusat-pusat pengumpulan di Kolombia dekat perbatasan dengan Venezuela.

Jika blokade militer di perbatasan berakhir, ketua oposisi mengatakan bahwa hampir 100.000 warga Venezuela bersedia menjadi sukarelawan untuk membantu membawa bantuan dan mendistribusikannya kepada mereka yang paling membutuhkan.

Terkait bantuan kemanusiaan, utusan dari ketua Dewan Nasional yang bernama Maria Teresa Belandria, telah melakukan pertemuan dengan para pejabat Brasil di Brazilia dan mengumumkan rencana untuk mendirikan pusat penyimpanan bantuan kedua di Negara Bagian Roraima, di perbatasan tenggara Venezuela.

"Saya telah jaminan dari Menteri Luar Negeri Brasil, Ernesto Araujo, soal akan didirikannya pusat bantuan baru," kata Belandria.

Menurut Lester Toledo, ketua tim distribusi bantuan dari kubu Guaido, mengatakan kepada wartawan bahwa pusat penyimpanan bantuan kemanusiaan Roraima akan mulai menerima pasokan pekan depan.

Menyikapi akan datangnya bantuan kemanusiaan dari perbatasan Brasil-Venezuela, Menteri Pertahanan Vladimir Padrino mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata akan memperkuat kehadiran mereka di sepanjang perbatasan.

Tawaran Sekjen PBB

Paba bagian lain dilaporkan bahwa Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, pada Senin (11/2) kembali menawarkan kesediaannya untuk jadi penengah untuk mengakhiri krisis di Venezuela. Tawaran itu disampaikan Guterres saat ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Venezuela, Jorge Arreaza, di New York, AS.

Sebelumnya PBB telah mengeluarkan seruan agar dilaksanakan negosiasi politik antara dua pihak yang bertikai demi menghindari meningkatnya kerusuhan dan kekerasan di Venezuela.

"Sekjen PBB kembali menegaskan kesediaannya untuk menengahi negosiasi yang serius untuk membantu Venezuela demi kebaikan seluruh rakyatnya," pungkas juru bicara PBB, Stephane Dujarric.ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top