Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Penularan Covid-19

Operator Jet Pribadi di India Kebanjiran Permintaan

Foto : TAUSEEF MUSTAFA/AFP

RAWAT PASIEN COVID-19 I Petugas kesehatan memberikan pelayanan di ruang perawatan darurat pasien Covid-19 di New Delhi, India, Kamis (29/4).

A   A   A   Pengaturan Font

NEW DELHI - Operator pesawat jet pribadi (carter) kebanjiran permintaan untuk membawa warga India kembali ke tempat yang aman di luar negeri.

Permintaan terbanyak datang dari warga India yang bekerja (ekspatriat) di Uni Emirat Arab (UEA). Mereka tidak mau terdampar di tanah air mereka di tengah lonjakan kasus dan kematian akibat Covid-19.

Diperkirakan 3,5 juta orang India tinggal dan bekerja di UEA. Penangguhan penerbangan terbaru yang berlaku sejak Minggu (25/4), telah menutup sekitar 300 penerbangan komersial yang beroperasi setiap minggu di salah satu koridor udara tersibuk di dunia.

Tak hanya berpengaruh terhadap para pekerja bergaji rendah dengan kontrak jangka pendek, penutupan jalur penerbangan secara tiba-tiba ini juga menelantarkan orang-orang kaya yang bepergian ke India untuk liburan, bekerja, atau dalam keadaan darurat medis.

T. Patel, seorang pengusaha yang tinggal di Dubai, berusaha membawa kembali istri dan tiga anak dari saudara laki-lakinya, yang saat ini terjebak di Bangalore. "Saya sedang menjajaki opsi jet pribadi. Perlu mengeluarkan uang banyak, tetapi jika saya tidak punya cara lain untuk membawa mereka kembali, maka saya akan melakukannya," katanya.

Setelah UEA menutup penerbangan untuk mengekang penyebaran virus korona pada Maret tahun lalu, masyarakat berusaha mendapatkan tiket di pesawat carter yang diizinkan terbang ke Dubai.

Patel membayar 10.500 dollar AS (151 juta rupiah) atau hampir 20 kali lipat harga tiket reguler untuk membawa orang tua dan keponakannya ke Dubai.

"Saya menunggu selama dua bulan dan akhirnya menyewa jet pribadi seharga 42.000 dollar AS (607 juta rupiah), yang biayanya dibayar bersama dengan beberapa warga yang sama-sama putus asa," katanya.

Sebuah jet dengan kapasitas 13 kursi yang terbang dari Mumbai ke Dubai, dipatok dengan harga antara 35.000 dollar AS-38.000 dollar AS (505 juta-549 juta rupiah), sekitar 35 kali harga tiket biasa. Harga dari kota lain bahkan lebih tinggi.

Takut Tertular

Purushothaman Nair, warga India yang memiliki izin tinggal jangka panjang di Dubai, mengatakan dia siap untuk "mengeluarkan banyak uang" untuk kembali ke UEA.

"Saya dan istri saya datang ke India hanya 10 hari. Kami harus terbang kembali ke Dubai dengan biaya berapa pun," katanya.

"Ketakutan tertular virus adalah kekhawatiran yang lebih besar."

Sementara itu, di tengah lonjakan kasus virus korona, jutaan warga India tetap menggunakan hak suaranya dalam fase terakhir pemilu daerah yang digelar maraton di Benggala Barat. Antrean panjang terpantau di luar tempat-tempat pemungutan suara.

n SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top