Operasional Kereta Api ke Malang Terhambat Banjir
Stasiun Tawang di Semarang tergenang
Foto: IstimewaMALANG- Bencana banjir yang melanda wilayah Semarang, Jawa Tengah, dan menggenangi jalur perlintasan kereta api di wilayah PT KAI Daerah Operasional (Daops) 4 Semarang, berdampak pada operasional kereta api di wilayah Kota Malang, Jawa Timur.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan banjir yang terjadi di wilayah Semarang tersebut, berpengaruh pada jadwal kedatangan Kereta Api (KA) Jayabaya, di Stasiun Malang, Jawa Timur.
"Terkait banjir di Semarang terhadap operasional KA di Malang memang berdampak pada kedatangan KA Jayabaya yang melewati jalur tersebut," Luqman, saat dikonfirmasi dari Kota Malang, Jawa Timur, Senin (8/2).
Luqman menjelaskan akibat peristiwa banjir yang terjadi di Semarang tersebut, pola operasi kereta api di wilayah Daops 8 Surabaya dialihkan sementara. Sebelumnya, kereta api melintas di jalur utara, namun kini dialihkan melalui jalur selatan melintas Stasiun Gambringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Luqman menambahkan keberangkatan Kereta Api Jayabaya dari wilayah Kota Malang saat ini masih sesuai dengan jadwal. Namun, kedatangan KA Jayabaya menuju Kota Malang, mengalami keterlambatan selama 150 menit.
"Dialihkan rute perjalanannya melalui lintas Selatan lewat Solo-Yogyakarta-Purwokerto-Cirebon. Sementara untuk Kereta Api Matarmaja tidak terdampak. PT KAI mohon maaf atas ketidaknyamanan akibat banjir di Daops 4 Semarang tersebut," kata Luqman seperti dikutip dari Antara.
Kereta Api Jayabaya merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi plus yang dioperasikan oleh KAI. KA Jayabaya melayani lintas Pasar Senen - Malang melalui Surabaya dan sebaliknya.
Perlintasan kereta api di wilayah KAI Daerah Operasional IV Semarang, Jawa Tengah, masih tergenang banjir di Jalan Kaligawe. Ketinggian air masih menutup rel kereta api di titik kilometer 2+700 sampai 3+100 antara Stasiun Tawang-Stasiun Alastua.
Ketinggian air dilaporkan mencapai 21 sentimeter di atas rel dan merendam jalur sepanjang kurang lebih 500 meter. Secara keseluruhan jalur yang masih terendam air mencapai enam kilometer.
Namun pada KM 2+700 sampai 3+100 tergenang air yang cukup dalam dan melewati ambang batas yang diizinkan untuk pola operasi keretabud/E-9.
Redaktur:
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemanasan Bagus Madrid Jelang Bertemu Atalanta
- 2 Akhirnya Setelah Gelar Perkara, Polisi Penembak Siswa di Semarang Ditetapkan Sebagai Tersangka
- 3 Kabar Menggembirakan, Kemenag Berikan Perlindungan Jamsostek ke 165 Ribu Guru Madrasah
- 4 Jakarta Luncurkan 200 Bus Listrik
- 5 Dede Yusuf Ungkap Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada Serentak Salah Satunya karena Masyarakat Jenuh
Berita Terkini
- Jelang Natal dan Tahun Baru, PELNI Sediakan 200 Tiket Gratis ke Maumere
- Polisi Periksa Kasus Penganiayaan Siswa SMA di Jakarta Selatan
- PAM Jaya Jamin Penyesuaian Tarif Air Tak Berdampak ke Rumah Tangga
- Kabar Gembira bagi yang Akan Mudik, Jalan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Klaten-Prambanan Ditargetkan Operasional Lebaran
- Kejari Kota Semarang Musnahkan Ratusan Paket Narkotika