Opera Ainun dan Kebangkitan Opera Asli Indonesia

Kita mengenal Hasri Ainun Habibie (1937 - 2010) sebagai istri dari BJ Habibie, Presiden ketiga RI. Sosok Ainun sebagai pendamping setia sudah diketahui oleh umum terutama setelah terbitnya buku Habibie & Ainun pada 2010 dan rilisnya film "Habibie & Ainun" pada 2012 lalu. Namun, kiprah Ainun sebagai seorang pahlawan wanita yang memiliki peran besar dalam pembangunan Indonesia masih belum terdengar secara luas.

Di tengah kesibukannya sebagai seorang Ibu Negara dan ibu rumah tangga, Ainun terlibat langsung dalam kegiatan sejumlah organisasi sosial, yaitu Yayasan Orbit yang bergerak pada pemberian beasiswa pendidikan pemuda dan Bank Mata, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup kaum tunanetra. Hingga akhir hayatnya, Ainun masih tetap aktif mengurus kedua organisasi. Kekuatan sosok Ainun masih jelas dikenang oleh orang-orang terdekatnya meskipun beliau telah lama pergi.

"Ainun adalah wanita mungil yang menjadi besar karena potensinya. Dalam ketenangannya, beliau menyentuh begitu banyak jiwa. Ainun tidak berkorban, tapi memberi," ujar BJ Habibie di kediamannya saat acara buka puasa yang diadakan sebagai peringatan sewindu meninggalnya Ainun, baru-baru ini. Sebagai salah satu orang-orang terdekat Ainun semasa hidupnya, Habibie mengakui Ainun tidak pernah berusaha untuk tampil menonjol, tetapi dengan caranya sendiri yang sederhana, Ainun tetap menjadi sosok dengan karakter kuat yang menginspirasi.

Berangkat dari cerita orang-orang terdekat Ainun inilah, pihak Lima Dimensi Productions (LiDi) tergerak untuk mengangkat kisah hidup Ainun ke dalam pementasan opera berjudul Opera Ainun. "Bayangkan, saat itu tahun 60-an, masih sedikit perempuan Indonesia yang mampu bersekolah hingga perguruan tinggi. Bagaimana Ainun yang tadinya seorang dokter memilih untuk menjadi ibu rumah tangga namun berhasil mewujudkan mimpinya sendiri melalui cita-cita besar suaminya adalah suatu angle yang sangat menarik dan masih sangat relevan untuk wanita Indonesia hari ini," ujar Sapti Wahyudi, Ketua LiDi.

Inisiatif pembuatan Opera Ainun ini juga mendapat dukungan penuh dari BJ Habibie yang berharap masyarakat luas dapat mengenal lebih dekat sosok Ainun sebagai seorang perempuan inspiratif dan pahlawan wanita Indonesia. Opera Ainun akan didasarkan dari novel "Habibie & Ainun" dengan pengembangan cerita dari testimoni orang-orang terdekat Ainun. Dari pihak LiDi, komponis Purwa Tjaraka terlibat langsung dalam produksi ini sebagai komposer, di mana ia akan menciptakan komposisi baru untuk musik sebagai instrumental, aria, dan pengiring libretto pada Opera Ainun.

Mewakili LiDi, Purwa juga mengajak sutradara Ari Tulang, dan penulis skenario Titien Wattimena, dan penyadur novel Nin Djani untuk terlibat dalam proses kreatif produksi. Seiring proses produksi yang telah berlangsung sejak 2016, manajemen LiDi telah mendedikasikan unit subsidiari khusus PT Opera Ainun Inc yang akan mengurus manajemen dan produksi opera. PT Opera Ainun Inc sendiri sempat mengalami perubahan pergantian manajemen pada awal 2018 sebagai bagian natural dari proses pengembangan produk.

Proses produksi Opera Ainun telah kembali berlanjut dan sedianya Opera ini akan menjadi pertunjukan opera berskala besar yang keseluruhan proses produksinya dilakukan oleh orang-orang Indonesia. Mulai dari naskah cerita, lirik libretto, aransemen musik, hingga kostum, koreografi, dan tata panggung akan digarap oleh insan kreatif Indonesia, termasuk generasi muda. Hal ini membuat Opera Ainun menjadi signifikan, tidak hanya dari segi cerita yang mengangkat kisah pahlawan wanita Ainun, tetapi juga dari segi produksi kreatif.

Dengan bangkitnya industri kreatif di Indonesia diikuti juga munculnya bakat-bakat muda serta meningkatnya dukungan terhadap karya seni lokal, Opera Ainun hadir di tengah masyarakat Indonesia sebagai format baru. Diharapkan Opera Ainun memang akan membawa angin segar dan menjadi titik awal kebangkitan pertunjukan seni opera di Indonesia. Opera Ainun akan ditampilkan perdana pada 15-16 September 2018 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. yzd/S-1