Olimpiade Dibuka Tanpa Pesta

TOKYO - Salah satu Olimpiade paling unik dalam sejarah akan dimulai tanpa perayaan. Upaya pembukaan Tokyo 2020 berlangsung di depan ribuan kursi kosong pada Jumat (23/7). Hanya 1.000 pejabat yang akan hadir di Stadion Olimpiade berkapasitas 68.000 kursi.

Setelah penundaan karena pandemi selama satu tahun, publik Jepang sebagian besar mengkhawatirkan Olimpiade akan membuat masuknya infeksi dari pengunjung asing.

Upacara pembukaan telah dikaji ulang untuk mencegah keramaian dan dipastikan tidak akan dihadiri penonton menyusul kebijakan pemerintah Jepang dan TOCOG yang memutuskan menggelar seluruh pertandingan secara tertutup.

Parade negara peserta, inti dari pertunjukan yang menampilkan atlet yang tersenyum dan melambai, hanya diikuti beberapa orang saja.

Sekilas latihan yang disaksikan oleh penduduk Tokyo menunjukkan pertunjukan berteknologi tinggi termasuk tampilan drone. Kaisar Jepang Naruhito akan menjadi pemimpin di antara para VIP, bersama dengan segelintir pemimpin dunia lain, dan tokoh senior termasuk Ibu Negara AS Jill Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Tokyo 2020 memiliki persiapan yang sulit dan upacara pembukaan tidak terkecuali.

Sutradara upacara pembukaan, Kentaro Kobayashi, dipecat karena sketsa komedi tahun 1998 yang merujuk pada Holocaust. Itu terjadi hanya tiga hari setelah seorang komposer untuk upacara tersebut mengundurkan diri menyusul protes atas wawancara masa lalu di mana dia menggambarkan merundung teman sekolahnya yang cacat.

Direktur kreatif untuk upacara pembukaan dan penutupan, Hiroshi Sasaki, juga mengundurkan diri pada bulan Maret setelah mengejek seorang komedian wanita bertubuh besar tampil sebagai babi.

Titik fokus upacara tersebut adalah penerangan atau lighting kuali Olimpiade. Itu akan mengakhiri estafet obor yang berliku-liku yang dimulai 16 bulan terakhir.

Kekhawatiran virus tetap tinggi di Jepang, dengan Tokyo dalam keadaan darurat saat Olimpiade akhirnya dimulai.

Kasus di Tokyo mencapai 1.832 pada hari Rabu yang merupakan kasus tertinggi sejak Januari. Para ahli memperkirakan jumlah itu akan melonjak menjadi 2.600 pada awal Agustus. Olimpiade akan berlangsung selama 16 hari dan mempertandingkan 33 cabang olahraga itu.

Indonesia Turunkan 10 Orang

Sementara itu, Indonesia hanya akan menurunkan 10 orang dalam defile upacara pembukaan Olimpiade 2020 Tokyo di Stadion Nasional Jepang nanti.

Chef de Mission Olimpiade Tokyo Rosan P Roeslani mengatakan jumlah tersebut merupakan jumlah maksimum yang ditetapkan panitia penyelenggara (TOCOG). Sementara pemilihan atlet yang diikutkan dalam defile disesuaikan dengan jadwal pertandingan.

"Kami dari Indonesia akan melakukan parade defile maksimum 10 orang dan kami pun juga memastikan yang ikut adalah mereka yang tidak ada jadwal pertandingan keesokan harinya," kata Rosan dalam jumpa pers virtual diikuti di Jakarta, Kamis.

Sebanyak 10 orang tersebut antara lain CdM Rosan Roeslani, perenang Aflah Fadlan Prawira dan Azzahra Permatahani, lifter Nurul Akmal, peselencar Rio Waida, dan pelatih angkat besi Dirdja Wihardja.

Lifter Nurul Akmal dan peselancar Rio Waida juga didaulat menjadi pembawa bendera Merah Putih yang akan dibuka oleh Kaisar Jepang itu pukul 18.00 WIB.

Berdasarkan jadwal pertandingan Olimpiade Tokyo, atlet Indonesia sudah mulai bertanding Jumat dan Sabtu lusa. Pemanah Riau Ega Agatha dan Diananda Choirunisa akan membuka perjuangan Indonesia dalam babak 64 besar nomor recurve perseorangan.

Sementara atlet Indonesia yang akan tampil Sabtu adalah cabang menembak, bulu tangkis, rowing dan angkat besi. Vidya Rafika akan tampil pada babak kualifikasi nomor 10 meter air rifle putri pukul 06.30 WIB. Demikian pula dengan cabang dayung yang akan bertanding pada waktu bersamaan. Lalu, atlet bulu tangkis Indonesia bakal memulai babak penyisihan grup mulai pukul 07.00 WIB.

Selanjutnya, lifter Windy Cantika Aisah yang turun pada kelas 49kg putri dijadwalkan bertanding pukul 11.50 WIB. ben/AFP/S-2