Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
OJK Yakin Kinerja Sektor Keuangan Menuju Normalisasi

OJK Yakin Kinerja Sektor Keuangan Menuju Normalisasi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menilai kinerja sektor keuangan Indonesia tetap terjaga. OJK optimistis sektor keuangan terus mengalami normalisasi ke arah tingkat pra-pandemi pada akhir 2023.

"Secara umum, kinerja sektor jasa keuangan terjaga baik untuk tren proyeksi ke depan sampai akhir tahun ini kelihatan bahwa trajektori mengalami normalisasi ke arah tingkat pra-pandemi," kata Mahendra dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Kamis (31/8).

Mahendra optimistis stabilitas sektor jasa keuangan akan tetap stabil ditopang dengan permodalan yang kuat di sektor keuangan. Dalam sektor pasar modal, per 25 Agustus 2023 tercatat penghimpunan dana mencapai 172,2 triliun rupiah, dengan 48,11 triliun rupiah di antaranya merupakan penggalangan dana atau fund raising dari 56 emiten baru.

Sementara itu masih ada 95 emiten yang tengah melakukan penawaran umum (IPO) dengan nilai sebesar 42,9 triliun rupiah. Mahendra juga menilai, penguatan kinerja sektor keuangan Indonesia juga ditopang oleh tren pertumbuhan jumlah investor yang terus meningkat sejumlah 11,35 juta investor per Juli 2023.

Lebih lanjut, Mahendra menjelaskan dari segi perbankan, risiko kredit perbankan cenderung membaik, dan tren penurunan kredit restrukturisasi Covid-19 masih berlanjut hingga 2024. Per Juli 2023, kredit yang direstrukturisasi terjadi penurunan menjadi Rp339,13 triliun dengan jumlah debitur yang terus menurun menjadi 1,44 juta. Coverage Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) tercatat sebesar 29,7 persen.

"Kami optimistis penurunan yang terus berlangsung ini sampai akhir Maret tahun depan pada gilirannya akan dapat di-cover oleh CKPN yang dibentuk yang kami harapkan akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan," ujar Mahendra.

Kredit Melambat

Sebelumnya, OJK melamporkan pertumbuhan kredit sampai dengan Juni 2023 masih melambat di angka 7,76 persen, lebih rendah daripada target yang dicanangkan sepanjang 2023 di kisaran 10-12 persen.

Lebih lanjut, Mahendra merincikan pertumbuhan kredit 7,76 persen pada Juni 2023 utamanya ditopang kredit investasi yang tumbuh 9,60 persen. Hal itu sejalan dengan pengetatan likuiditas di global.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top