Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Krisis - Masalah Duniatex karena Ketidaksesuaian Pengelolaan Likuiditas

OJK Minta Perbankan Mitigasi Risiko "Default" Duniatex

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jika terjadi potensi penurunan kualitas kredit Duniatex, OJK menyatakan perbankan harus siap memitigasi dan menyiapkan langkah-langkah restrukturisasi.

JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengatakan kondisi anak usaha Duniatex Group, PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT), yang terancam tidak akan mampu membayar kewajiban amortisasi (default) dan utang bank maupun obligasi yang jatuh tempo pada kuartal III 2019, tidak akan berdampak serius pada industri perbankansecara keseluruhan.

Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa (30/7), Wimboh mengatakan pihaknya sudah meminta kepada industri perbankan yang memiliki eksposur kredit tinggi kepada anak usaha Duniatex agar mengawasi kualitas pinjaman dari salah satu perusahaan tekstil terbesar di Tanah Air itu. Jika terjadi potensi penurunan kualitas pada kredit Duniatex, perbankan harus siap memitigasi dan menyiapkan langkah-langkah restrukturisasi. "Dan ini sudah dibaca publik, dan tentunya pemiliknya kita perbantukan upaya-upaya bantuan restrukturisasi," ujar Wimboh.

Sejauh ini, Wimboh meyakini masalah Duniatex hanya berada di lingkup entitas usaha tersebut. Sumbu utama dari masalah Duniatex adalah ketidaksesuaian pengelolaan likuiditas. Kesalahan proyeksi kondisi likuiditas itu menyebabkan Duniatex mengalami gagal bayar kupon obligasi. "Masalah ini lebih spesifik ke Duniatex. Permasalahannya adalah missmatch (ketidaksesuaian) likuditasnya, sehingga dia gagal bayar untuk bayar kupon," ujar dia. Pernyataan Wimboh tersebut menanggapi kondisi anak usaha Duniatex, Delta Dunia Sandang Tekstil, yang dikabarkan terancam gagal membayar kupon obligasi dollar Amerika Serikat dari surat utang yang diterbitkan pada Maret 2019. Sebagai gambaran, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI) merupakan salah satu kreditur dari Duniatex.

Baca Juga :
Harga Cabai Naik

Kredit BNI kepada anak usaha Duniatex yang telah disalurkan sebesar 459 miliar rupiah. Pinjaman itu terdiri dari kredit sindikasi 301 miliar rupiah dan juga kredit bilateral sebesar 158 miliar rupiah. Namun, hingga Juni 2019, pembayaran angsuran kredit masih normal atau tergolong kolektibilitas tahap pertama. Lembaga keuangan lainnya yang menjadi kreditur Duniatex adalah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesian Eximbank, PT Bank Mandiri Persero Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BBRI).
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top