Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Emansipasi Wanita

Ojek Perempuan Jangan Hanya Hafal Lagu Kartini

Foto : Antara

Ikuti Jejak I Para pengojek perempuan diajak mengikuti jejak perjuangan RA Kartini untuk mencerdaskan bangsa. Ajakan disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah, saat memperingati Hari Kartini, di Surabaya, Kamis (21/4).

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Para wanita yang berprofesi sebagai ojek daring diajak untuk memaknai perjuangan RA Kartini. "Jangan hanya hafal lagunya," kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya, Kamis (21/4). Hal itu diungkapkan Khofifah di hadapan sekitar 100 pengemudi ojek daring perempuan usai melagukan Ibu Kita Kartini.

Khofifah mengajak mereka memaknai perjuangan sebelum berkonvoi sembari mempublikasikan program "5 Stop" di Gedung Negara Grahadi. "Tentu jangan hanya hafal menyanyikannya, tapi juga memaknai semangat perjuangan RA Kartini yang tak pernah menyerah memperjuangkan kaum wanita," ujar Khofifah. Menurut dia, 90 persen ojek daring perempuan adalah orang tua tunggal atau tak memiliki suami.

Mereka bekerja untuk menghidupi anak serta kebutuhannya sehari-hari.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berpesan untuk selalu berhati-hati selama berada di jalan, terlebih saat bekerja malam hari. "Kita doakan teman-teman ojek daring perempuan tetap sehat, semangat, aktivitas lancar, dan selalu terlindungi di mana pun," ucap mantan Menteri Sosial tersebut.

Saat Gubernur berada di atas panggung, tidak sedikit yang berteriak dan menyebut "Khofifah maju Presiden." Sementara itu, sejumlah perwakilan ojek daring perempuan secara bergantian menyampaikan makna perjuangan RA Kartini dan mengajak rekan-rekannya untuk meneruskannya saat ini.

"Kartini adalah pahlawan yang mengajarkan kita bahwa perempuan tak hanya di dapur, tapi bisa bekerja membantu perekonomian keluarga," kata salah seorang pengemudi ojek daring perempuan dari atas panggung. Pada kesempatan tersebut, para pengemudi ojek daring perempuan mendapat bantuan zakat produktif berupa uang senilai 500 ribu rupiah beserta paket sembilan bahan pokok.

Selain itu, juga dilakukan konvoi motor "Gaspol" dengan mempublikasikan "5 Stop:" stunting (1), tanpa administrasi kependudukan (2), kekerasan perempuan, anak dan bullying (3), pekerja anak (4) dan stop perkawinan anak (5). Meski semula hanya berniat memberangkatkan melalui pengibaran bendera start, secara spontanitas Khofifah akhirnya ikut konvoi. Dia mengendarai sepeda motor listrik Gesits menuju Gedung Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial di Jalan Raya Tenggilis Surabaya.

Pembangunan
Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Fairid Naparin, mendorong para perempuan semakin berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan daerah sesuai dengan kemampuan masing-masing. "Kami terus mendorong perempuan berkontribusi dalam pembangunan daerah di berbagai bidang sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka," kata Fairid.

Dia mengatakan, peringatan Hari Kartini setiap 21 April harus menjadi pemacu semangat perempuan. Semangat Kartini harus terus tumbuh dalam diri perempuan masa kini dan nanti. Sedangkan Wali Kota Mataram, NTB, H Mohan Roliskana, mengajak perempuan berperan menjadi Kartini modern yang memiliki posisi penting dalam keluarga dan pembangunan negara.

"Perempuan juga harus mampu berperan, menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya. Sebab ibu menjadi kunci penting dalam pembentukan karakter dan tumbuh kembang anak," tandas Mohan. Wali kota Mataram mengatakan, acara peringatan Hari Kartini bukan sekadar seremonial. Ada makna dan hikmah yang mesti diambil. "Salah satunya konsep pemikiran, gagasan, kreaktivitas dan cita rasa RA Kartini yang tetap relevan untuk bisa diadaptasi kebutuhan zaman pada saat ini," katanya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top