Obligasi Rekap BLBI Merampok dari APBN yang Menjadi Hak Hidup Anak-anak Indonesia
BADIUL HADI Manajer Riset Seknas Fitra - Bagaimana mau menurunkan stunting jika alokasi anggaran untuk penanganan stunting turun? Ini menunjukkan komitmen pemerintah yang tidak jelas pada upaya penurunan stunting yang masih di angka 27 persen.
» Covid-19 telah memukul keluarga rentan yang paling parah.
» Penanganan masalah stunting dan wasting harus dilakukan secara multisektoral.
JAKARTA - Sikap pemerintah yang terus membiarkan beban bunga obligasi rekapitalisasi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tetap ditanggung dan dibayar melalui keuangan negara menyebabkan ruang fiskal semakin terbatas. Ruang fiskal yang kurang fleksibel itu menyebabkan alokasi dana untuk pelayanan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan relatif terbatas.
Manajer Riset Seknas Fitra, Badiul Hadi, menegaskan bunga obligasi rekap menjadi beban yang luar biasa bagi APBN. "Obligasi rekap BLBI merampok dari APBN sehingga hak hidup anak-anak Indonesia banyak yang terabaikan. Beban anggaran pun berdampak pada alokasi anggaran peningkatan pelayanan dasar, misalnya stunting," kata Badiul.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya