Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Riset Bidang Kesehatan

Obat untuk Pasien Kanker Paru Stadium Lanjut Diuji Klinis

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

LOS ANGELES - Obat eksperimental Mirati Therapeutics, yang menargetkan mutasi genetik spesifik dilaporkan mampu menyusutkan tumor pada 44 persen pasien kanker paru-paru stadium lanjut dalam uji klinis, Kamis (26/5).

Perusahaan itu mengatakan sebanyak 132 pasien yang berhenti merespons terapi sebelumnya, diberikan adagrasib sekali sehari dalam studi tahap awal dan menengah.

Obat oral tersebut dirancang untuk menargetkan bentuk mutasi dari gen yang dikenal sebagai Kras, yang terjadi pada sekitar 13 persen kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC), jenis kanker paru-paru yang paling umum.

Obat pertama di kelas ini, Lumakras dari Amgen, telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) tahun lalu.

Percobaan Gabungan

Amgen pada April melaporkan data percobaan gabungan yang menunjukkan bahwa obatnya menyusutkan tumor pada 41 persen pasien NSCLC lanjut.

Obat-obatan tersebut adalah bagian dari tren obat-obatan yang berkembang yang menargetkan mutasi gen yang memicu kanker terlepas dari organ mana penyakit itu berasal. FDA dijadwalkan untuk membuat keputusan persetujuan obat Mirati pada pertengahan Desember.

"Data terbaru dari studi Fase II yang sedang ditinjau di FDA menunjukkan 43 persen peserta uji coba mengalami efek samping terkait pengobatan yang serius, termasuk peningkatan kadar enzim hati dan anemia," kata Mirati, mencatat dua kematian terkait pengobatan dilaporkan dan 7 persen peserta uji coba menghentikan pengobatan.

Pembaruan Mirati diberikan dalam ringkasan ilmiah atau abstrak, yang dirilis menjelang pertemuan tahunan American Society of Clinical Oncology (Asco) pada awal Juni, di mana studi akan dipresentasikan secara lebih rinci.

Mirati pada pertemuan Asco dijadwalkan untuk menyajikan data tambahan tentang seberapa efektif adagrasib dalam mengobati NSCLC yang telah menyebar ke otak.

Perusahaan juga menguji obat ini sebagai pengobatan awal untuk NSCLC, baik sendiri maupun dalam kombinasi dengan Keytruda imunoterapi Merck & Co. Mutasi Kras juga ditemukan pada 1-3 persen kanker kolorektal dan kanker lainnya.

Terkait masalah penanganan kanker ini, para ilmuwan dari National University of Singapore (NUS) telah menemukan cara tanpa rasa sakit untuk membunuh sel kanker payudara dengan memaparkannya ke medan magnet berdenyut.

Medan magnet dapat menargetkan sel kanker tersembunyi di dalam tumor yang tidak dapat dijangkau oleh obat kemoterapi yang mengalir melalui aliran darah, kata Associate Professor Alfredo Franco-Obregon dari NUS Institute for Health Innovation and Technology, yang memimpin pengembangan teknologi magnetik.


Redaktur : Fredrikus Wolgabrink Sabini
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top