Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Molnupiravir Digunakan di Lebih dari 40 Negara

Obat Covid-19 Sudah Tersedia di RS Tiongkok

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Obat Covid Molnupiravir sudah tersedia di sejumlah rumah sakit yang tersebar di berbagai daerah di Tiongkok. Laporan beberapa media yang dipantau dari Beijing, Minggu (15/1), menyebutkan Molnupiravir sudah tersedia di sejumlah rumah sakit terkemuka di Guangzhou, Shenzhen, dan Beijing.

Obat oral yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Merck Sharp & Dohme dan Ridgeback Biotherapeutics tersebut secara resmi telah didistribusikan oleh perusahaan farmasi Tiongkok Sinopharm sejak Jumat (13/1).

Molnupiravir mendapatkan persetujuan pemasaran oleh otoritas Tiongkok sejak 29 Desember 2022. Sinopharm mendapatkan izin eksklusif untuk impor dan distribusi di seluruh pelosok wilayah daratan Tiongkok.

Seperti dikutip dari Antara, Kepala Departemen Penyakit Menular di Beijing Youan Hospital Wu Hao mengatakan Molnupiravir secara signifikan mampu mengurangi risiko penderita Covid dirujuk ke rumah sakit dan risiko kematian.

Tingkat risiko dirawat di rumah sakit dan kematiannya bisa berkurang hingga 30 persen. "Kami perlu beberapa opsi dalam mengatasi cepatnya penularan Covid-19. Molnupiravir sebagai salah satu opsi bagi Tiongkok," ucap Wu.

Molnupiravir dijual seharga 1.500 yuan atau sekitar 3,3 juta rupiah per botol. Sinopharm sedang menyusun rencana impor dan mendistribusikan obat itu secara nasional untuk memenuhi kebutuhan institusi medis di perdesaan selama musim mudik Tahun Baru Imlek.

Penggunaan Darurat

Molnupiravir salah satu obat Covid-19 yang banyak digunakan selain Paxlovid yang dibuat oleh Pfizer. Molnupiravir telah disetujui untuk penggunaan darurat di lebih dari 40 negara, termasuk AS, Uni Eropa, Australia, Jepang, dan Korea Selatan. Hong Kong dan Taiwan juga menggunakannya.

Hingga Agustus 2022, Merck telah mendistribusikan 8,6 juta set Molnupiravir ke 30 pasar di berbagai negara dan digunakan untuk perawatan sekitar 1,8 juta pasien.

Otoritas kesehatan di Tiongkok akan kembali mempublikasikan data perkembangan Covid-19 yang sempat dihentikan menjelang akhir Desember 2022 saat terjadinya puncak lonjakan kasus infeksi.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Tiongkok atau Chinese Center for Disease Control and Prevention (CCDC) ditunjuk sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas publikasi data kasus Covid-19, bukan Komisi Kesehatan Nasional atau National Health Commission (NHC) seperti sebelum Desember 2022.

Publikasi menyangkut jumlah kasus penderita dan kematian akibat Covid-19, kata pejabat CCDC kepada pers di Beijing, Sabtu (14/1). Penghentian publikasi diambil NHC bersamaan dengan penurunan status penanganan pandemi Covid-19 di Tiongkok dari level A ke level B yang berarti protokol kesehatan anti pandemi dilonggarkan.

Kebijakan tersebut kemudian diikuti dengan diizinkannya warga Tiongkok bepergian ke luar negeri mulai 8 Januari 2023. Sejumlah negara membatasi kedatangan para pelaku perjalanan dari Tiongkok dengan mewajibkan hasil tes PCR negatif sebelum keberangkatan karena Tiongkok dianggap tidak transparan terkait lonjakan Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memahami sikap beberapa negara tersebut dan mendesak Tiongkok menyediakan informasi yang memadai tentang perkembangan Covid-19.

NHC pada Sabtu akhirnya membuka data ke publik bahwa selama 8 Desember 2022 hingga 12 Januari 2023, jumlah kematian akibat Covid-19 di Tiongkok tercatat sebanyak 59.938 kasus.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top