Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Nyeri Pasca-operasi Hernia Lebih Ringan dengan Metode Operasi Minimal Invasif

Foto : istimewa

Dokter spesialis bedah di RS Royal Progress dr. Ika Megatia, B.MedSc, SpB, FINACS, FICS sedang melakukan operasi hernia dengan metode minimal invasif.

A   A   A   Pengaturan Font

Ia menyarankan jangan menunda konsultasi ke dokter untuk mencegah hal tersebut terjadi. Pada era modern ini, laparoskopi atau tindakan minimal invasif menjadi salah satu solusi pengobatan hernia yang menjadi favorit masyarakat karena luka sayatan yang lebih minim dan nyeri yang lebih ringan dan dapat menempatkan mesh jaringan yang lebih besar.

Operasi hernia sendiri bertujuan untuk memperkuat dinding abdomen agar dapat mencegah benjolan hernia tidak kembali menonjol. Umumnya dalam operasi ini tim dokter menggunakan alat yang disebut MESH untuk menutup hernia dan menguatkan dinding abdomen yang lemah.

Alat MESH terbuat dari bahan polimer sintetis yang tidak berbahaya. Dalam proses pembuatannya telah melewati berbagai tahap uji klinis, sehingga tidak akan menyebabkan reaksi penolakan oleh tubuh pasien.

"Metode operasi minimal invasif dapat direkomendasikan bagi pasien yang menginginkan pembedahan minim sayatan. Dengan metode pembedahan minimal invasif, pasien hanya mendapatkan luka operasi kecil berkisar 0,5 - 1,5 cm dengan masa pemulihan lebih cepat serta minim rasa sakit. Jadi setelah operasi hernia dilakukan dan tidak ada keluhan, pasien dapat langsung diizinkan pulang," kata dokter Ika.

Ia mengatakan, Rumah Sakit Royal Progress, sebagai salah satu rumah sakit unggulan di Sunter, Jakarta Utara, menyediakan solusi pengobatan hernia melalui dua opsi metode operasi, yaitu operasi terbuka dan laparoskopi (minimal invasif). Kedua metode ini memiliki keunggulan tersendiri dan dapat digunakan sesuai gejala dan kebutuhan pasien.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top