Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kendalikan Penyakit

Nyamuk Wolbachia Segera Dilepaskan

Foto : ANTARA/Lifia Mawaddah Putri

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati, M.M saat dijumpai di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (25/9).

A   A   A   Pengaturan Font

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan, Anas Ma'ruf, menerangkan, teknologi wolbachia untuk menurunkan kasus DBD. Teknologi ini merupakan salah satu inovasi dan bagian dari strategi pengendalian DBD dalam Strategi Nasional.

"Jakarta Barat menjadi salah satu area percontohan penerapan teknologi ini. Sebab daerah ini angka kejadian DBD cukup tinggi," tandas Anas. Implementasi di Jakarta Barat belum pernah dilakukan. Sebagai implementasi awal, penerapan teknologi ini juga dilakukan di empat kota lain. Mereka adalah Kota Semarang, Kota Bontang, Kota Bandung, dan Kota Kupang. Ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1341 tentang Penyelenggaran Implementasi Wolbachia.

Di sisi lain, salah satu peneliti Wolbachia, Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andoro Ahmad memaparkan, bakteri wolbachia ditemukan secara umum di sekitar 60 persen serangga di dunia.

Bakteri ada di lalat buah, kupu-kupu, lebah, dan capung. Nyamuk Aedes aegypti secara alami tidak mempunyai bakteri wolbachia. Inovasi teknologi ini dilakukan dengan memasukkan bakteri wolbachia ke dalam tubuh.

Sudah dilakukan ribuan kali percobaan mikro-injeksi ke telur nyamuk Aedes aegypti. Akhirnya berhasil dan diperoleh nyamuk Aedes aegypti mengandung bakteri wolbachia.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top