
Nusantara Jadi Magnet Baru Investasi, Daerah Sekitar Ikut Kecipratan
Foto: istimewaPENAJAM PASER UTARA - Kota Nusantara memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan investasi di daerah terdekat, seperti Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, sebagai daerah asal dan mitra ibu kota Indonesia itu.
“Investor banyak melirik daerah terdekat Kota Nusantara untuk berinvestasi,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila, di Penajam, Minggu (2/2).
Pertumbuhan investasi di Kabupaten Penajam Paser Utara mulai bergerak positif seiring ditetapkan Kecamatan Sepaku wilayah di kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu, sebagai kawasan inti pusat pemerintahan ibu kota Indonesia. “Tahun lalu capaian investasi berada di angka 145 persen dari target,” katanya.
Capaian investasi tersebut dipicu dengan keberadaan Kota Nusantara, kata dia lagi, berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) mencatat sebagian besar investor menanamkan modal kepada tiga perusahaan terbesar dengan terdata total investasi mencapai 1 triliun rupiah.
Pemilik modal diharapkan semakin tertarik untuk berinvestasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, sehingga meningkatkan pendapatan kabupaten dan menumbuhkan perekonomian lokal.
Sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik (online single submission/ OSS), kata dia lagi, ikut menimbulkan kepercayaan investor dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi karena adanya transparansi.
“OSS juga dapat ketahui realisasi penanaman modal yang tercatat, karena setiap tiga bulan perusahaan buat laporan tunjukkan realisasi investasi,” katanya pula.
Total penanaman modal sejak Kecamatan Sepaku ditetapkan sebagai kawasan pusat Kota Nusantara, yakni pada 2022 hingga 2024 tercatat di Dinas PMPTSP Kabupaten Penajam Paser Utara lebih kurang 6,61 triliun rupiah.
Investasi pada 2022 mencapai 1,35 triliun rupiah atau 52,11 persen dari target 2,6 triliun rupiah, pada 2023 mencapai 1,63 triliun rupiah atau 81,85 persen dari target 2 triliun rupiah dan pada 2024 mencapai 3,62 triliun rupiah atau melampaui target 2,5 triliun rupiah.
Berita Trending
- 1 Polresta Cirebon gencarkan patroli skala besar selama Ramadhan
- 2 Kota Nusantara Mendorong Investasi Daerah Sekitarnya
- 3 Ini Klasemen Liga 1 Setelah PSM Makassar Tundukkan Madura United
- 4 Pemerintah Kabupaten Bengkayang Mendorong Petani Karet untuk Bangkit Kembali
- 5 Negara-negara Gagal Pecahkan Kebuntuan soal Tenggat Waktu Laporan Ikim PBB
Berita Terkini
-
Gelombang Panas Paksa Filipina Tutup Sekolah di Manila
-
Menlu RI Bahas Kemitraan dengan Timor Leste
-
Kebakaran Hutan Terburuk di Jepang Terus Berkobar
-
Pakar Keamanan Nyatakan TNI Tak Mungkin Kembali Terapkan Sistem Dwifungsi seperti di Era Orde Baru
-
BNPT dan Kemendes PDT Sepakat Berkolaborasi Jaga Desa dari Ancaman Ideologi Kekerasan