Senin, 03 Mar 2025, 09:10 WIB

Nusantara Jadi Magnet Baru Investasi, Daerah Sekitar Ikut Kecipratan

Foto: istimewa

PENAJAM PASER UTARA - Kota Nusantara memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan investasi di daerah terdekat, seperti Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, sebagai daerah asal dan mitra ibu kota Indonesia itu.

“Investor banyak melirik daerah terdekat Kota Nusantara untuk berinvestasi,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila, di Penajam, Minggu (2/2).

Pertumbuhan investasi di Kabupaten Penajam Paser Utara mulai bergerak positif seiring ditetapkan Kecamatan Sepaku wilayah di kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu, sebagai kawasan inti pusat pemerintahan ibu kota Indone­sia. “Tahun lalu capaian investasi berada di angka 145 per­sen dari target,” katanya.

Capaian investasi tersebut dipicu dengan keberadaan Kota Nusantara, kata dia lagi, berdasarkan Laporan Kegiat­an Penanaman Modal (LKPM) mencatat sebagian besar in­vestor menanamkan modal kepada tiga perusahaan terbe­sar dengan terdata total investasi mencapai 1 triliun rupiah.

Pemilik modal diharapkan semakin tertarik untuk ber­investasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, sehingga me­ningkatkan pendapatan kabupaten dan menumbuhkan perekonomian lokal.

Sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik (online single submission/ OSS), kata dia lagi, ikut menim­bulkan kepercayaan investor dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi karena adanya transparansi.

“OSS juga dapat ketahui realisasi penanaman modal yang tercatat, karena setiap tiga bulan perusahaan buat la­poran tunjukkan realisasi investasi,” katanya pula.

Total penanaman modal sejak Kecamatan Sepaku dite­tapkan sebagai kawasan pusat Kota Nusantara, yakni pada 2022 hingga 2024 tercatat di Dinas PMPTSP Kabupaten Penajam Paser Utara lebih kurang 6,61 triliun rupiah.

Investasi pada 2022 mencapai 1,35 triliun rupiah atau 52,11 persen dari target 2,6 triliun rupiah, pada 2023 men­capai 1,63 triliun rupiah atau 81,85 persen dari target 2 tri­liun rupiah dan pada 2024 mencapai 3,62 triliun rupiah atau melampaui target 2,5 triliun rupiah.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: