Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ideologi Negara

NU-Menhan Bahas Fenomena Penolakan Pancasila

Foto : ISTIMEWA

KH. Said Aqil Siradj

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj dan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Riyacudu membahas mengenai adanya golongan yang masih membicarakan penolakan Pancasila. Hal tersebut disampaikan Kiai Said sapaan KH. Said Aqil Siradj usai menerima kunjungan Menhan Ryamizard Riyacudu di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (14/6).

"Barusan PBNU dapat kunjungan kehormatan dari bapak Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu. Pertama silaturahim perkuat hubungan komunikasi antara Kementerian yang berkaitan langsung dengan keamanan pertahanan dan PBNU sebagai kekuatan civil society, pilar masyarakat," kata Kiai Said.

Menurut Kiai Said, komunikasi ini harus dilakukan secara harus rutin, karena NU mengkoordinir pesan pesantren dan para kiai yang selalu hidup bersama masyarakat selalu hadir bersama rakyat. Sehingga, lanjutnya selalu mendapatkan masukan serta menyaksikan langsung nasib masyarakat terutama dari sisi keamanan.

"Ternyata dari pihak pak menteri pun banyak-banyak hal-hal yang baru beliau mendengar contoh beberapa di antara masyarakat sudah mulai ada fenomena menolak Pancasila. Minimal mempermasalahkan, membincangkan lagi pancasila," ucap Kiai Said. Menurutnya, hal itu akan sangat membahayakan jikalau didiamkan.

"Karena itu, kita harus bergandengan tangan antara pemerintah dengan NU yang kita basisnya di masyarakat bawah, musola, masjid, pesantren, bahwa tantangan negara di depan jauh lebih berat daripada 5 tahun kemarin," tuturnya.

Kiai Said lalu menyinggung fenomena perguruan tinggi yang kini menjadi sasaran golongan-golongan yang mempertentangkan Pancasila tersebut. "Kita semua tahu, tidak ada universitas yang tidak terpapar radikalisme, kecuali UNU ( Universitas NU). Gajah Mada, UI, yabg paling parah ITB, Undip, ITS, pasti ada. Karena apa? melalui kelompok yang namanya tarbiyah. Di sanalah mereka memperdalam, mengkaji pemikiran Ihwanul Muslimin yang dari Mesir itu," jelasnya.

Mahasiswa tersebut nantinya, kata Kiai Said akan menjadi pejabat-pejabat baik di pemerintahan, BUMN maupun perusahaan negara. "Maka kita lihat di berbagai BUMN juga banyak yang aneh kita lihat," ungkap Kiai Said. Ditanya apakah temuan tersebut sudah disampaikan kepada pemerintah, Kiai Said mengaku sudah menyampaikannya. Sebab itu, ke depan akan diefektifkan lagi Dewan Keamanan Nasional (DKN).

fdl/AR-3

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top