Nilai-nilai Pancasila Mampu Pertahankan Kearifan Lokal dari Globalisasi
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Athaillah Hasbi sosialisasikan Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Desa Batu Benawa Tengah (sekitar 165 km utara Banjarmasin) Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ahad (29/10/23).
Banjarmasin - Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Athaillah Hasbi menyatakan nilai-nilai Pancasila mampu mempertahankan kearifan lokal dari gempuran arus globalisasi dan kemajuan teknologi.
"Nilai-nilai kearifan lokal yang merupakan bagian dari aktualisasi nilai-nilai Pancasila harus tetap kita jaga dan lindungi agar tidak tergeser dan tersisihkan oleh laju roda kemajuan zaman," kata Athaillah saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Ahad.
Athaillah sempat mensosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Desa Benawa Tengah (sekitar 165 km utara Banjarmasin) Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), beberapa waktu lalu.
Athaillah mengingatkan seluruh elemen tidak menghendaki pengembangan potensi desa yang menjadi pintu masuk kearifan lokal, seperti semangat gotong royong dan wawasan kebangsaan, karakter dan jati diri ke-Indonesia-an meluntur karena globalisasi.
Selaras dengan hal itu semua, Athaillah menyatakan upaya pengembangan potensi dan sumber daya desa harus berbarengan dengan pembangunan wawasan kebangsaan (Wasbang).
Athaillah menjelaskan DPRD Kalsel senantiasa konsisten melaksanakan pembangunan karakter bangsa melalui pemasyarakatan atau sosialisasi Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila dengan empat pilar kebangsaan kepada seluruh elemen masyarakat bangsa dan negara.
Diungkapkan Athaillah, keempat pilar kebangsaan tersebut, yaitu Pancasila sebagai Dasar Negara, landasan ideologi, etika moral, dan alat pemersatu bangsa, dan Undang Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional.
Selain itu, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai konsensus nasional kebangsaan yang harus tetap terjaga dan junjung tinggi, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semangat kegotongroyongan, pemersatu dari kemajemukan bangsa.
Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila atau sebelumnya disebut Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang tersebut menghadirkan dua orang akademisi sebagai narasumber Suhaimi dan Fahriansyah.
Sementara itu, tokoh masyarakat Benawa Tengah Rudy mengapresiasi kunjungan kerja anggota DPRD Kalsel Atak yang menyampaikan wawasan kebangsaan di Desa tersebut.
Ia berharap kegiatan wawasan kebangsaan tersebut dapat menambah cinta Tanah Air, bangsa dan negara.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya