Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Satya Heragandhi, soal Pembangunan LRT

Nilai Investasi LRT Fase II Rp7 Triliun

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Satya Heragandhi, soal pertumbunan Satya Pemerintah Provinsi (Pemprove) DKI Jakarta memastikan akan melanjutkan pembangunan kereta ringan light rail transit (LRT) fase II akhir tahun ini. LRT Fase II ini akan menghubungkan Vellodrome, Rawamangun, Jakarta Timur ke Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Untuk mengetahui hal ini, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Satya Heragandhi, di Balai Kota, Jakarta Pusat, kemarin. Berikut petikannya:

Berapa investasi yang dibutuhkan untuk membangun LRT Fase II ini?

Nilai investasi, kita melihat 500-600 juta dollar tergantung daripada design yang akan diajukan. Atau sekitar 7 triliun rupiah. Trasenya dari velodrome menuju ke Tanah Abang. Jalan pemuda menuju Matraman kemudian menyusuri sungai.

Ada berapa stasiun yang direncanakan?

Pada prinsipnya, masalah stasiun itu kan relatif, karena disetiap stasiun kan bisa saja membangun apartamen apa-apa, tapi ada investor yang mungkin tidak ada kepentingan. Ini nanti stasiun tergantung dari investornya seberapa. Investasi 500-600 juta dollar itu tergantung dari apakah rutenya tetep menggunakan rute refrensi yang kita pakai. Apakah jumlah stasiunnya sesuai dengan jumlah referensi stasiun kita.

Saat ini, calon investor yang tertarik untuk mengembangkan LRT ini dari mana saja?

Peraturan baru, Pergub KPBU yang dikeluarkan itu sudah langung kita sosialisasikan dari lokal, ada dari Cina, Korea, ketertarikan dari Jepang juga ada. Tetapi memang kendala terdekat tergantung dari investor. Investor begitu lihat misalnya khawatir nih soal lahan, kita nggak kawatir karena kita sudah tahu. Hal seperti ini akan didiskusikan bagaimana risiko bisa kita bantu untuk dikurangi. Saat ini kita memberikan informasi semaksimal mungkin pada investor.

Hal apa yang dibutuhkan investor itu?

Kita menginginkan investor yang benar-benar memiliki kemampuan betul komit membangun untuk masyarakat.

Apakah investor pada fase satu akan ikut lagi?

Sejauh ini kan baik juga, mestinya sih kalau mereka nggak ikut bermasalah, saya yakin mereka ikut.

Bagaimana koordinasi dengan Stasiun Tanah Abang mengingat disana akan jadi TOD?

Jadi tanah abang kita sudah punya mekanisme diskusi dengan pak gubernur. Ada kami, ada MRT, ada Sarana Jaya, ada Pasar Jaya, ada Kereta Api, semua sudah kumpul. Masing pihak menyampaikan apa-apa saja yang menjadi rencana itu di singkroniasasi. Kalau buat kami yang utama, Tanah Abang kan akan menjadi komersial hub yang besar sehingga yang masuk tanah abang bisa saling melengkapi dan menambah value.

P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top