Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kelompok Radikal -- Berbagi Rencana Serangan Teror secara Rutin

NII Berencana Lengserkan Pemerintah sebelum Pemilu 2024

Foto : istimewa

Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kelompok Negara Islam Indonesia (NII) berencana melengserkan pemerintah sebelum Pemilu 2024. Rencana ini diketahui dari hasil penyelidikan Tim Densus 88 yang disampaikan Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, di Jakarta, Senin (18/4).

Dia mengungkapkan tersangka jaringan NII di Sumatera Barat berupaya untuk melengserkan pemerintah yang berdaulat, sebelum tahun Pemilu 2024. Rencana tersebut diperoleh dari keterangan tersangka dan barang bukti yang ditemukan di lokasi penangkapan.

Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah disiapkan jaringan NII Sumatera Barat. Menurut dia, jaringan NII Sumatera Barat memiliki visi misi sama persis dengan NII Kartosuwiryo. Mereka berencana mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan dengan syariat Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam.

"Dari sejumlah barang bukti yang ditemukan dalam bentuk dokumen tertulis menunjukkan bahwa jaringan NII di Sumatera Barat memiliki visi misi sama persis dengan NII Kartosuwiryo," kata Aswin. Ia mengatakan NII Sumatera Barat memiliki banyak rencana. Terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror. Hal itu tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam (disebut golok) dan mencari para pandai besi.

Temuan alat bukti arahan mempersiapkan golok tersebut sinkron dengan temuan sebilah golok panjang miliki salah satu tersangka. Aswin menyebutkan, penyidik masih terus mendalami keterangan para tersangka. Pada bulan Maret 2022 telah dilakukan penegakan hukum terhadap 16 anggota jaringan NII di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Tanah Datar, Sumbar.

Tersebar Masif

Penegakan hukum terhadap anggota jaringan NII di Provinsi Sumatra Barat dilakukan sebagai salah satu upaya mengungkap struktur dan menekan perkembangan jaringan baik tingkat kewilayahan maupun pusat. Hal ini penting dilakukan mengingat perkembangan jaringan NII sudah tersebar masif di berbagai wilayah. Antara lain Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, Bali, Sulawesi, dan Maluku.

Khusus Sumatera Barat, kata dia, para tersangka yang sudah ditangkap memberi keterangan bahwa struktur NII berada pada tingkat cabang/kecamatan. Mereka mengistilahkan CV IV/Padang. Mereka memiliki anggota mencapai 1.125 orang. Di mana sekitar 400 orang di antaranya merupakan personel aktif. Selebihnya nonaktif (sudah berbaiat, namun belum aktif dilibatkan dalam kegiatan NII). Mereka sewaktu-waktu bisa diaktifkan apabila perlu.

NII Cabang IV/Padang terbagi dalam 5 ranting/UD. Tiap-tiap ranting beranggota sekitar 200 orang. Dari jumlah total Sumatera Barat, 833 orang tersebar di Kabupaten Dharmasraya dan 292 orang di Kabupaten Tanah Datar. Aswin menjelaskan, proses perekrutan anggota NII juga digelar secara terstruktur dan sistematis.

Untuk bergabung menjadi "warga" NII, seseorang harus melalui 4 tahap perekrutan yang disebut "pencorakan" yaitu P1 (pencorakan 1), P2, PL/P3 dan P4. Densus juga mendeteksi potensi ancaman teror NII Sumatera Barat. Di antaranya, ingin mengubah ideologi Pancasila dengan Syariat Islam secara kaffah.

Mereka berniat menggulingkan pemerintahan sah, apabila NKRI sedang dalam keadaan kacau/chaos. NII ingin berbagi kegiatan i'dad (persiapan serangan teror) secara rutin. Kemudian merencanakan persiapan logistik serangan teror berupa senjata tajam (golok) serta kumpulkan produsen senjata tajam (pandai besi). Kegiatan lain, perekrutan anggota secara masif di Sumatra Barat dengan melibatkan anak-anak. Mereka terhubung dengan kelompok teror di Jakarta, Jawa Barat, dan Bali.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top