Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Neymar Bebas dari Tuduhan Pemerkosaan

Foto : AFP/Damien MEYER
A   A   A   Pengaturan Font

SAO PAULO - Kepolisian Brasil yang menyelidiki tuduhan pemerkosaan terhadap bintang sepakbola Neymar telah menutup kasus tersebut karena kurangnya bukti. Demikian pernyataan kantor jaksa agung Sao Paulo, Senin (29/7) waktu setempat.

"Keputusan polisi dikirim ke jaksa pada hari Selasa, yang akan memiliki 15 hari untuk mengevaluasi kasus itu," ujar seorang juru bicara kantor jaksa agung kepada AFP. Putusan akhir tentang kasus ini akan dibuat oleh hakim. Seorang juru bicara Neymar mengatakan dia belum bisa mengomentari keputusan polisi tersebut.

Neymar dengan keras membantah tuduhan bahwa dia memperkosa seorang wanita asal Brasil pada sebuah hotel di Paris, bulan Mei lalu.

Skandal pemerkosaan itu telah mendominasi berita utama di negara gila sepakbola selama berpekan-pekan, membayangi persiapan Brasil untuk Copa America.

Tuan rumah Brasil kemudian memenangkan turnamen Copa America awal bulan ini tanpa Neymar yang cedera dalam pertandingan persahabatan sebelum laga pembukaan.

Skandal itu meledak pada 2 Juni ketika Neymar merilis video berdurasi tujuh menit di Instagram. Di video itu Neymar mengatakan bahwa dia baru pertama kali berhubungan dengan Najila Trindade.

Drama itu dengan cepat berubah. Kutipan dari wawancara televisi dengan Trindade, wanita itu menuduh Neymar melakukan pemerkosaan. Wawancara tersebut ditayangkan hanya satu jam sebelum Neymar memasuki lapangan untuk pertandingan pra-Copa antara Brasil kontra Qatar.

Pada pekan-pekan berikutnya, Neymar diinterogasi oleh polisi terkait pesan-pesan WhatsApp. Dia juga muncul di kantor polisi Sao Paulo, tempat Trindade mengajukan pengaduannya pada akhir Mei. Terlepas dari keseriusan tuduhan itu, jajak pendapat telah menunjukkan bahwa sebagian besar warga Brasil percaya Neymar tidak bersalah. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top