Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

New Amsterdam, Kota yang Berganti Nama Beberapa Kali

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Manahatta" adalah nama dari penduduk asli untuk wilayah yang kini disebut New York. Kota yang diperebutkan oleh Belanda dan Inggris melalui beberapa peperangan ini, beberapa kali berganti nama dari New Amsterdam dan New York.

Di Amerika utara, Belanda pernah membangun kota kolonial yang disebut dengan Nieuw Amsterdam atau New Amsterdam dalam bahasa Inggris. Kota ini sekarang dikenal dengan New York setelah melewati lika-liku sejarah melewati kisah perang dan perdamaian.

Nama New Amsterdam menjadi perbincangan di kota itu pada 1953, saat Kota New York memperingati 300 tahun piagam kotanya. Untuk mengenang sejarah ketika berada di tangan Belanda, nama Peter Minuit disematkan di plaza dekat Terminal Feri Staten Island.

Seorang bangsawan Belanda, Pangeran Bernhard, ketika itu diminta untuk menyampaikan pidato di St Mark's-in-the-Bowery. Musik dikumandangkan oleh kuartet pria asal Kanada, The Four Lads, yang menyatukan New Amsterdam, Istanbul, dan New York dalam sebuah lagu yang menjadi rekaman emas pertama mereka.

Di sini New Amsterdam hanya tampil sebagai cameo. "Bahkan New York lama dulunya adalah New Amsterdam. Mengapa mereka mengubahnya, saya tidak bisa mengatakannya. Orang-orang lebih menyukainya seperti itu," kata Bernhard.

Namun masih menimbulkan pertanyaan penting: mengapa New Amsterdam berganti nama menjadi New York? Dan siapa yang lebih suka nama itu? Penggantian nama sudah lama dilakukan terkait dengan pergantian kepemilikan.

Benteng Amsterdam di Cormantine, menurut Ghana The Story, nama kota ini tidak ada hubungannya dengan apa yang sebenarnya diinginkan oleh mereka yang tinggal di sana. Sebelum ada New Amsterdam penduduk asli Amerika menamakannya dengan Mana-hatta.

Ada berbagai etimologi dari nama tersebut, mulai dari "pulau berbukit" hingga "tempat kita semua mabuk". Laporan yang diterbitkan pada 19 Juni 2022 di situs web Arsip Nasional Belanda, menyebutkan "Manahatta" ditampilkan di peta Belanda sejak 1614. Nama itu digunakan oleh penduduk asli Amerika sejak lama.

Para penjelajah dan pedagang Belanda juga menggunakan nama itu untuk penduduk pulau itu dengan menyebut mereka dengan "Manatthan". Meski pendatang itu mengadopsi nama dari penduduk asli, namun juga menggunakan nama sendiri untuk fitur geografis yang mereka temui seperti Staten Island, Arthur Kill, Hellgate, Long Island. Nama ini semuanya berasal dari nama Belanda, yang kemudian diinggriskan.

Kala itu memang Inggris dan Republik Belanda dua negara Eropa yang jauh terlibat dalam persaingan yang membentuk sejarah serta nama New Amsterdam/New York. Setelah perampokan awal pada abad keenam belas, Belanda adalah orang Eropa pertama yang menjelajahi saluran air di sekitar Manhattan dan menjalin hubungan perdagangan dengan penduduk asli Amerika.

Sementara Inggris telah mendirikan pemukiman kecil di Virginia. Mereka meminta piagam kerajaan Inggris untuk mengklaim wilayah tempat Belanda melakukan aktivitasnya adalah milik mereka. Konfrontasi diplomatik di Eropa mendorong Belanda membangun kehadiran permanen di sana. Ini termasuk koloni kecil di tempat yang sekarang disebut Governors Island.

Dalam waktu singkat, fokus upaya penjajahan Belanda ditetapkan di seberang perairan di ujung selatan Manhattan, tempat Perusahaan Hindia Barat Belanda, Geoctrooieerde Westindische Compagnie (GWC), mendirikan benteng.

Cabang GWC yang bertanggung jawab atas pemukiman kecil ini berbasis di Amsterdam dan oleh karena itu benteng itu disebut Benteng Amsterdam. Tidak ada yang unik dari namanya, karena Belanda juga mendirikan sejumlah benteng dan pemukiman yang dinamai Amsterdam di Karibia, Amerika Selatan, Afrika, dan di Indonesia.

Tidak seperti Benteng Amsterdam di wilayah lain, Benteng Amsterdam di Manhattan berkembang menjadi pusat sipil dan administrasi yang penting. Jadi, banyak dokumen yang dibuat di kantor-kantor di dalam benteng diberi tanggal dan ditandatangani di "Benteng Amsterdam di Belanda Baru (New Netherland).

Membagi "Dunia Baru"

Namun keberadaan benteng saja tidak cukup. Untuk meningkatkan klaimnya, GWC juga mengirim sekelompok pemukim Walloon. Dengan cepat, sebuah desa kecil muncul di sekitar benteng. Desa tersebut berkembang menjadi kota kecil, yang pada 1653 memperoleh pengadilan dan hak kotanya sendiri.

Hakim kota menandatangani dokumen resmi mereka di Stadthuys atau Balai Kota mereka di Amsterdam di Belanda Baru. Sebutan New Amsterdam hanya kadang-kadang digunakan, namun kebanyakan dalam tulisan informal sebagai singkatan untuk nama yang lebih panjang. Tentu saja, kedua komponen nama itu sama pentingnya di mata warga New Amsterdam.

Amsterdam Tua atau Oud Amsterdam di Eropa tidak hanya menyediakan nama, tetapi juga berfungsi sebagai model dan secara eksplisit ditiru dalam masalah ekonomi, administrasi, hukum, dan agama. Namun, kota itu baru sama seperti Belanda Baru yang benar-benar berbeda.

Menurut Adriaen van der Donck, yang menerbitkan deskripsi ekstensif tentang koloni dengan tujuan meningkatkan upaya kolonisasi. Belanda Baru subur dan terletak pada iklim sedang, memiliki peluang bagus untuk perdagangan, pelabuhan, perairan, perikanan, cuaca, dan angina. Hal ini mirip dengan negeri Belanda di Eropa.

Belanda Baru seperti penamaan yang dilakukan oleh para penjajah Eropa lainnya seperti nama Spanyol Baru dan Prancis Baru hingga Newfoundland. Mereka membagi "Dunia Baru" dan menamainya dengan nama tanah air mereka di Eropa, misalnya nama New England oleh Inggris.

Namun, Inggris masih tidak mengakui klaim Belanda atas Belanda Baru. Begitu pula para kolonis di New England, yang mengarahkan pandangan iri ke barat, ke tanah subur Long Island dan dataran basah di sepanjang Sungai Utara, yang mereka lebih suka sebut "Sungai Hudson".

Persaingan antara Inggris dan Belanda berlanjut di kedua sisi Samudra Atlantik. Keduanya akhirnya terlibat dalam perang yang meletus pada 1652. Koloni Inggris yaitu New England, khususnya New Haven dan Connecticut, bersemangat untuk melakukan agresi. Dua utusan New England memperoleh izin serta kapal dari pemerintah Inggris untuk melancarkan serangan ke New Amsterdam.

Dipersenjatai dengan otoritas dan kekuatan militer yang lebih baik mereka berlayar ke Boston. Berita kedatangan mereka dengan cepat sampai ke New Amsterdam. Pihak berwenang dengan tergesa-gesa memperbaiki benteng dan membangun pertahanan perimeter yang terdiri dari "benteng tegak dan benteng kecil" di tepi utara kota.

Parit dan pagar yang dihasilkan kemudian dijuluki "Wall Street", nama yang cukup populer saat ini. Tapi benteng pertahanan ini tidak pernah diuji. Tepat sebelum kapal Inggris dijadwalkan berlayar dari Boston, berita tentang penyelesaian damai di Eropa tiba. New Amsterdam telah diselamatkan oleh bel untuk sementara waktu. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top