Netflix Tayangkan Film Dunia di Masa Depan
a world without
Sementara itu, menurut Lucky, karakter-karakter di film ini akan bisa membuat orang berpikir bahwa jika tidak waspada, dunia bisa menjadi seperti itu. "Walau memiliki setting tahun 2030, film ini sangat relevan dengan situasi saat ini karena yang dicari oleh ketiga karakter juga dicari oleh kebanyakan orang, yaitu kepastian akan masa depan, sense of community, dan sense of belonging," katanya.
Dengan latar masa depan kostum dan pakaian pun menjadi elemen menarik dalam film ini. Pada era itu katanya manusia sangat tergantung pada teknologi, sehingga terjadi penurunan kemampuan berpikir secara kritis.
Lucky mengatakan film ini menggambarkan sebuah keadaan distopia yaitu suatu komunitas atau masyarakat yang tidak didambakan atau terkesan menakutkan "Sisi yang menarik dari fiksi distopia adalah ia memberikan cermin agar kita bisa berefleksi," ujar dia.
Untuk mendapatkan latar masa depan sutradara Nia Dinata yang juga bertugas sebagai desainer produksi memilih bangunan-bangunan yang bergaya art deco dengan arsitektur dari tahun 1920-an yang dianggap tidak lekang waktu (timeless). Desainer kostum Tania Soeprapto dan Isabelle Patrice juga bekerja sama dengan sejumlah fashion designer Indonesia untuk menampilkan berbagai kostum yang yang sesuai dengan dunia masa depan.
Bintang film A World Without, Chicco Jerikho mengatakan, The Light digambarkan sebagai sebuah organisasi yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik namun dikelilingi oleh misteri. Meski awalnya mempesona namun keindahan dan kenyamanan yang ditawarkan lambat laun terlihat keburukannya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya