Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Laporan BPS

Neraca Dagang Surplus, Industri Pengolahan Terancam Krisis Bahan Baku

Foto : Sumber: BPS – Litbang KJ/and - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2020 mengalami surplus 2,34 milliar dollar AS atau naik 22,3 persen dibandingkan Januari 2020 yang mengalami defisit 0,64 miliar dollar AS. Hal ini terjadi karena ekspor meningkat 2,24 persen menjadi 13,9 miliar dollar AS sedangkan impor anjlok 18,7 persen atau 11,6 miliar dollar AS.

Peneliti Institute for Developmenf of Economics and Finance (Indef), Riza A Pujarama, mengatakan kinerja perdagangan pada Februari 2020 mesti dicermati karena penurunan impor justru terjadi pada bahan baku penolong dan barang modal sebagai penggerak industri. "Kalau impor bahan baku penolong dan barang modal terus menurun akan mengganggu kinerja industri pengolahan. Akibatnya, iklim investasi bakal terganggu dan produk nasional akan berkurang," katanya di Jakarta, Senin (16/3).

Menurutnya, guna mencegah industri pengolahan dalam negeri karena kekurangan bahan baku dan menyebabkan efek domino maka pemerintah harus membantu untuk mencarikan negara pengimpor baru. "Pemerintah harus membantu cari negara pemasok lain yang dapat dijadikan alternatif pengganti. Selain itu, pemerintah juga perlu mendukung industri manufaktur dengan skema insentif tepat. Lebih dari, itu pengembangan industri subtitusi impor mesti dipacu agar tidak selalu bergantung negara lain," tegasnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti, dalam konferensi pers melalui YouTube, menjelaskan tren impor pada tiga bulan terakhir mengalami penurunan, terutama sejak merebaknya virus korona. Hal in terlihat dari penurunan impor golongan mesin dan perlengkapan listrik yang minus 485,9 juta dollar AS. "Disusul mesin dan peralatan mekanik minus 374,1 juta dollar AS, kendaraan dan komponennya minus 184,5 juta dollar AS, plastik dan barang dari plastik minus 141, 8 juta dollar AS, dan bahan kimia organik minus 100,5 juta dollar AS," ujarnya.

Sedangkan berdasarkan negara utama pemasok barang impor nonmigas selama Januari-Februari masih ditempati Tiongkok dengan capaian 5,92 milliar dollar AS, Jepang 2,38 milliar dollar AS, dan Singapura 1,48 milliar dollar AS.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Djati Waluyo

Komentar

Komentar
()

Top