Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Jerman I Jajak Pendapat: Dukungan bagi Kanselir Merkel Masih Tinggi

Negosiasi Koalisi Masuki Tenggat

Foto : AFP/TOBIAS SCHWARZ

Angela Merkel

A   A   A   Pengaturan Font

Partai Kristen Demokrat yang dipimpin Angela Merkel kembali melakukan negosiasi akhir dengan oposisi untuk menyepakati terbentuknya pemerintahan koalisi sebelum jatuh tenggat.

FRANKFURT - Partai konservatif pimpinan Kanselir Jerman, Angela Merkel, yaitu Partai Kristen Demokrat (CDU) pada Minggu (4/2) kembali akan melakukan negosiasi akhir dengan oposisi tengah kiri Partai Sosial Demokrat (SPD) untuk menyepakati terbentuknya pemerintahan koalisi setelah lebih dari empat bulan pelaksanaan pemilu. Negosiasi akhir ini dilakukan secara maraton karena batas waktu terjadinya kesepakatan adalah pada Minggu malam waktu setempat.

Jika tak terjadi kesepakatan, akan muncul opsi untuk memperpanjang negosiasi hingga Senin (5/2) atau Selasa (6/2) mendatang.

"Saya berharap kita bisa mencapai kata sepakat walau masih ada sejumlah poin yang dipermasalahkan," kata Merkel pada Jumat (2/2) pekan lalu.

Inti dari negosiasi kali ini adalah bagaimana caranya bisa mengulang koalisi besar yang pernah tercapai sejak 2013 dan pengaruhnya bagi kebijakan jaminan kesehatan, undang-undang buruh, pensiun, reformasi Uni Eropa (UE) serta mata uang tunggal euro.

Kedua belah pihak sejauh ini enggan untuk berkompromi, namun mereka juga takut kehilangan dukungan dan dukungan beralih ke kubu kanan jauh yaitu Partai Alternatif bagi Jerman (AfD), jika tak mencapai kata sepakat dan harus mengulang pelaksanaan pemilihan umum.

Apapun yang terjadi dalam negosiasi antara CDU dan SPD, jajak pendapat di televisi ARD menunjukkan bahwa dukungan bagi Merkel untuk kembali jadi Kanselir Jerman masih tetap tinggi yaitu 51 persen.

Elektabilitas Anjlok

Keengganan SPD untuk berkoalisi dan menyatakan akan menjadi oposisi terjadi setelah pada pemilu September lalu elektabilitas anjlok drastis.

Pemimpin SPD, Martin Schultz mengatakan dia tidak mau tenggat waktu perundingan menjadi tekanan yang membuatnya menerima kesepakatan secara tergesa-gesa tanpa bisa mendorong agenda partainya. "Kecermatan harus lebih didahulukan sebelum kecepatan," komentar Schultz.

Walau berupaya untuk melakukan koalisi dengan SPD demi terbentuknya pemerintahan koalisi, sejumlah suara dari politisi CDU menentang upaya Merkel untuk membentuk koalisi dengan SPD karena berpotensi bisa menurunkan angka dukungan di masa depan dan suara yang berpotensi hilang itu akan diambil AfD.

Partai AfD saat ini menangguk dukungan berkat ketakutan publik dari akan kedatangan lebih dari satu juta imigran dan pengungsi sejak 2015 ke Jerman. Isu imigran ini akan menyulitkan karena ada banyak lawan yang menyuarakan isu rasisme, xenofobia dan teori konspirasi demi menggagalkan upaya integrasi di Jerman. Masuknya AfD ke parlemen juga akan menyulitkan koalisi dan hal ini menjadi alasan CDU dan SPD untuk bersatu kembali. AFP/DW/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top