Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan

Negosiasi Hamas-Israel Jadi Kesempatan Terakhir Gencatan Senjata

Foto : ISTIMEWA

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKOW - Pembicaraan antara Israel dan gerakan Palestina Hamas mungkin menjadi kesempatan terakhir untuk mengembalikan sandera Israel dari Jalur Gaza dan mencapai kesepakatan gencatan senjata, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin (19/8).

Blinken sedang melakukan kunjungan ke Israel untuk melanjutkan upaya diplomatik yang bertujuan menyelesaikan konflik di Jalur Gaza.

"Ini adalah kunjungan kesembilan saya sejak 7 Oktober ke Israel, ke Timur Tengah. Ini adalah momen yang menentukan, mungkin, kesempatan terbaik, mungkin kesempatan terakhir untuk membawa para sandera pulang, untuk mencapai gencatan senjata," kata Blinken dalam pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Menteri luar negeri AS mendesak pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi agar berhenti mencari alasan untuk meninggalkan pembicaraan.

Pada Kamis, perwakilan dari Amerika Serikat, Qatar, Mesir, dan Israel tiba di Doha untuk terlibat dalam pembicaraan guna mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.

Hamas menolak hadir, dengan alasan kurangnya kejelasan mengenai ketentuan gencatan senjata.

Proposol Penyeimbang

Setelah pembicaraan, AS, Mesir, dan Qatar menyatakan dalam pernyataan bersama bahwa mediator mereka telah mengajukan proposal penyeimbang kepada kedua pihak mengenai gencatan senjata dan pembebasan sandera berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan dan prinsip-prinsip yang diuraikan oleh Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei.

Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Qatar mengatakan negosiasi mediasi untuk menegakkan gencatan senjata di Gaza telah mencapai tahap kritis.

Hal itu disampaikan Al Thani saat berbicara dengan rekannya Penjabat Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri Kani yang menekankan pentingnya menekan Israel.

"Dalam percakapan telepon yang diprakarsai oleh Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, kami membahas perkembangan terkini di Gaza dan cara untuk menghentikannya," kata Kani dalam sebuah pernyataan.

Kani mengatakan mereka membahas negosiasi yang sedang berlangsung di Doha yang bertujuan mencapai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas.

"Al Thani merujuk pada pertemuan yang diadakan oleh Qatar mengenai perundingan gencatan senjata, menggambarkan hasil dari tahap pembicaraan ini sebagai hal yang krusial," ucap pejabat Iran tersebut.

Pada Kamis pagi, pembicaraan penting dimulai di ibu kota Qatar, Doha, untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza.

Negosiasi ini melibatkan Direktur CIA AS William Burns, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Kepala Intelijen Mesir Jenderal Abbas Kamel, dan Kepala Mossad Israel David Barnea.

Hamas menolak untuk berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut dan menuntut agar Tel Aviv mematuhi kesepakatan yang dibuat pada Juli berdasarkan proposal yang didukung oleh Presiden AS Joe Biden pada Mei yang awalnya diterima oleh Hamas, menurut media Israel.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top