Negara Berutang Besar Berpotensi Alami "Debt Crisis"
Hal yang tak kalah mengancam adalah perubahan iklim yang saat ini sudah menjadi pembicaraan mainstream di dunia termasuk dalam financial market.
Perubahan iklim, papar Menkeu, sudah menjadi topik utama dalam G20 termasuk mengenai sustainable finance dan memasukkan risiko perubahan iklim terhadap setiap keputusan perencanaan penganggaran di sektor keuangan.
"Termasuk perbankan, akan mengalami regulasi yang harus dipertimbangkan di mana climate change menjadi faktor risiko yang di-recognize bisa mempengaruhi tidak hanya sustainability, tapi juga sistematically important," tegasnya.
Pakar Ekonomi dari Universitas Airlangga, Surabaya, Wasiaturrahma, yang diminta pendapatnya mengapresiasi kewaspadaan Menkeu tersebut, namun dengan sejumlah tanda-tanda positif, ia optimistis kondisi ekonomi nasional akan membaik.
"Inflasi saat ini sudah turun lebih tajam dari ekspektasi. Supply chain disruption juga sudah dikelola dengan baik. Shipping cost turun drastis. Problem kebergantungan Eropa pada energi Russia diperkirakan tahun ini akan memiliki jalan keluar. Selain itu, sektor perbankan di negara-negara maju balance sheet-nya sehat. Tiongkok menghentikan lockdown," kata Wasiaturrahma.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya