Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Naturalisasi Pemain Hanya untuk Kebutuhan Jangka Pendek

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

Rapat Kerja I Menpora, Zainudin Amali (ketiga dari kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/11). Amali menegaskan naturali­sasi merupa­kan kebutuhan jangka pendek.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, menegaskan bahwa naturalisasi atau pemberian kewarganegaraan kepada calon pemain tim nasional sepak bola merupakan kebutuhan jangka pendek. Langkah itu disebutnya untuk mempercepat prestasi tim nasional Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Zainudin menanggapi proses naturalisasi pesepak bola Belanda, Shayne Pattynama, yang telah mendapat persetujuan Komisi X DPR, Selasa (8/11). Sebelum Shayne, PSSI juga telah mengajukan dua pemain asing, Jordi Amat dan Sandy Walsh, agar disetujui menjadi WNI. Keduanya kini tinggal menanti momen untuk mengucapkan sumpah sebagai WNI.

Zainudin tak ingin naturalisasi menjadi satu-satunya opsi untuk meningkatkan prestasi timnas. PSSI tetap harus mengutamakan pembinaan atlet-atlet muda dalam negeri. "Maka, kami sangat membutuhkan pemain-pemain seperti yang sudah naturalisasi, Jordi Amat dan Sandy Walsh, ditambah Shayne Elian Jay Pattynama. Tetapi sekali lagi, kita tetap bertumpu kepada pembinaan karena talenta tidak kurang. Akademi-akademi di klub-klub juga membina," ujar Menpora dalam keterangan yang diterima, Rabu (9/11).

Zainudin tak menampik, naturalisasi juga dibutuhkan karena ada kepentingan mendesak. Salah satunya kebutuhan timnas senior untuk pertandingan-pertandingan FIFA Matchday maupun Piala AFF demi meningkatkan peringkat Indonesia. Dia menuturkan bahwa dalam upaya mendukung pembinaan sepak bola usia dini, Presiden Joko Widodo, Agustus lalu, telah meluncurkan Papua Footbal Academy (PFA) di Jayapura.

PFA merupakan sekolah putra Papua dengan rentang usia 14-15 tahun untuk mengasah bakat dalam bidang olahraga, khususnya sepak bola. Menurut Presiden, dalam akademi tersebut, anak-anak akan dilatih tentang kedisiplinan dengan latihan rutin yang didampingi oleh para pelatih dengan reputasi yang baik.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top