Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perjanjian Persenjataan

NATO Minta Russia Patuhi Perjanjian Nuklir

Foto : AFP

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg

A   A   A   Pengaturan Font

BRUSSELS - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, meminta Russia mematuhi perjanjian Intermediate- range Nuclear Forces Treaty (INF). Sebab, dia tidak menghendaki adanya perang dingin dan perlombaan senjata baru.

"Aliansi Barat tidak mencari perlombaan senjata baru, tapi Russia harus menanggapi kekhawatiran mengenai kepatuhannya terhadap perjanjian INF. Kami tidak menginginkan Perang Dingin baru. Kami tidak menginginkan perlombaan senjata baru," ujar Stoltenberg dalam sebuah konferensi pers pada Rabu (24/10).

Pernyataan Stolbenberg berkaitan dengan rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menarik negaranya dari perjanjian INF. Sebab menurut Trump, Russia telah melanggar perjanjian tersebut dengan mengembangkan sistem rudal 9M729. NATO menilai alasan di balik rencana Trump menarik AS dari INF cukup logis.

"Semua sekutu setuju bahwa AS sepenuhnya memenuhi (perjanjian INF). Masalah, ancaman, dan tantangannya adalah perilaku Russia," kata Stoltenberg. Dia mengungkapkan pembicaraan untuk mengadakan pertemuan Dewan NATO dengan Russia sedang berlangsung. Namun, Stoltenberg belum dapat memastikan kapan pertemuan itu akan digelar.

Perjanjian INF ditandatangani Uni Soviet dan AS pada 8 Desember 1987 di Washington. Perjanjian itu mewajibkan kedua belah pihak menghancurkan persediaan rudal balistik dan rudal jarak menengah dengan jangkauan 500-5.500 kilometer. Perjanjian INF telah berkontribusi melenyapkan 2.700 rudal balistik dan jelajah pada pertengahan 1991.

Sejak 2014, AS telah menuding Russia melanggar perjanjian tersebut. Tudingan itu berulang kali dilayangkan oleh AS, tapi Russia tetap membantah. Moskow sempat menuding balik Washington sebagai pihak yang melanggar INF. Pekan lalu, Trump telah mengumumkan akan menarik AS dari INF.

Menurut Trump, rencananya itu hanya bisa dibatalkan bila Russia menghentikan pembangunan persenjataan nuklirnya. Trump pun telah menyatakan bahwa AS siap meningkatkan senjata nuklirnya. Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Russia, Sergey Ryabkov, mengatakan negaranya berniat menggerakkan dunia internasional untuk mendukung perjanjian INF.

Ryabkov mengungkapkan, Russia telah menganggap INF sebagai landasan keamanan Eropa dan global. Oleh sebab itu, menurutnya, rencana AS hengkang dari perjanjian tersebut akan memicu gejolak keamanan. "Dalam beberapa hari mendatang, mungkin bahkan jam, kami akan mengambil langkah-langkah, di PBB dan di tempat lain, untuk memobilisasi dukungan internasional untuk mempertahankan perjanjian itu," ujar Ryabkov.

Duta Besar Russia untuk AS, Antoly Antonov, telah memperingatkan rencana AS mundur dari INF akan memiliki dampak serius terhadap stabilitas keamanan.

Ant/AFP/SB/AR-2

Penulis : Antara, AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top