Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ibadah Keagamaan - Kesatuan dan Kerukunan Umat Harus Terus Diperkuat

Natal Momentum Peneguh Toleransi Umat Beragama

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kondisi masyarakat yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan agama membuat Natal menjadi momentum peneguh toleransi umat beragama.

PALANGKA RAYA - Momentum Natal 2018 harus mampu menjadi peneguh toleransi antarumat beragama di mana pun berada. Seluruh warga hendaknya menjadikan Natal sebagai momentum meningkatkan persaudaraan, persatuan, dan kesatuan, serta toleransi antarumat beragama.

"Kondisi masyarakat yang tinggal di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan agama. Semangat toleransi, rasa persaudaraan harus terus dipupuk agar masyarakat di kota ini terus merasa nyaman dan aman dalam bermasyarakat," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Sugianor, di Palangka Raya, Senin (25/12).

Menurut Sugianor, semangat persatuan, kesatuan, persaudaraan, dan toleransi itu juga sesuai dengan nilai-nilai falsafah huma betang yang selama ini menjadi pedoman hidup masyarakat di Kalimantan Tengah dalam bersosialisasi. Huma betang dalam bahasa Indonesia disebut rumah panjang yang merupakan rumah tradisional Suku Dayak.

Huma betang disebutnya bukan hanya sekadar bangunan untuk tempat tinggal, melainkan merupakan cerminan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari Suku Dayak di tengah keberagaman yang ada. "Kita yang tinggal di Palangka Raya wajib menjaga falsafah huma betang ini," kata Sugianor.

Jangan sampai warisan luhur nenek moyang yang berhasil menyatukan perbedaan ini tergerus dan lekang oleh waktu. Sugianor juga mengajak masyarakat di "Kota Cantik" untuk selalu saling menjaga dan menghargai agar selalu tercipta kehidupan yang harmonis.

Saling Menghargai

Bupati Bantaeng, H Ilham Azikin, mengharapkan kerukunan umat beragama yang dilandasi dengan toleransi dan saling menghargai akan memperkuat kesatuan dan kerukunan umat beragama. Kondisi inilah yang sudah diciptakan dan telah terbangun dengan sangat baik di Kabupaten Bantaeng, sehingga penganut agama berbeda dapat rukun.

Sebagai wujud saling menghargai itu, Ilham didampingi Dandim 1410 Bantaeng, Nanang Siswoko, Kapolres Bantaeng, Adip Rojikan, dan Sekretaris Daerah, Abdul Wahab, melakukan kunjungan di hari Natal ke gereja-gereja Bantaeng, pada hari Natal.

Kunjungan dilakukan di tiga gereja yang tersebar di Kabupaten Bantaeng, yakni Gereja Protestan yang terletak di Jalan Kartini, Gereja Khatolik di Jalan Raya Lanto, dan Gereja Panthekosta di Jalan Nenas. Kunjungan ini selain sebagai ajang silaturahmi, juga merupakan suatu bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah daerah demi terwujudnya kesatuan dan persatuan masyarakat.

Ilham mengimbau agar seluruh umat Kristiani yang ada di Bantaeng merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Bantaeng. Kunjungan silaturahmi ini memberikan dampak yang luar biasa bagi umat Nasrani yang ada di Kabupaten Bantaeng.

Keharmonisan antara pemda dan masyarakat juga semakin baik. Suasana kondusif pada perayaan Natal ini diharapkan dapat terus dipertahankan.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengajak seluruh umat beragama, khususnya di provinsi ini, untuk bergandengan tangan guna mewujudkan kehidupan yang harmonis. Kepada siapa pun, meski agamanya berbeda-beda, Bhinneka Tunggal Ika harus selalu dikedepankan. Seluruh masyarakat diharapkan menjaga pluralisme sebagai pondasi dasar dalam kehidupan sehari-hari.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, bersama anggota Forkopimda lain berkumpul dalam rangka memastikan keamanan serta kenyamanan ibadah Natal 2018. "Kami harus menjamin amannya pelaksanaan Natal hingga Tahun Baru dan seterusnya," ucap Gubernur yang pada kesempatan itu sempat memberikan sambutan di hadapan ribuan jemaat.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan suasana Natal yang diwarnai duka akibat tsunami di Selat Sunda harus menjadi momentum untuk memantik kembali semangat gotong royong masyarakat Indonesia. Apalagi pemerintah saat ini sudah bekerja keras dalam menangani bencana tsunami di Banten dan Lampung.

SM/SB/YK/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S, Antara

Komentar

Komentar
()

Top