Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

NASA Manfaatkan Citra Satelit untuk Melacak Penyusutan Lahan Basah

Foto : NASA

Satelit Landsat.

A   A   A   Pengaturan Font

Penelitian yang didanai Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan berkurangnya lahan basah di Amerika dan sekitarnya.

Dalam studi baru, para ilmuwan memanfaatkan rekaman satelit Survei Geologi Landsat untuk melacak perubahan garis pantai di negara bagian Louisiana, Amerika Serikat (AS) dari tahun 1984 hingga 2020. Hasilnya, diketahui sekitar 54 kilometer persegi lahan basah di Louisiana hilang setiap tahunnya sejak awal 1980-an.

Beberapa dari lahan basah tersebut tenggelam oleh naiknya air laut, sementara lainnya terganggu oleh infrastruktur minyak dan gas serta badai. Tetapi pendorong utama kerugian adalah rekayasa pesisir dan sungai, yang memiliki efek positif atau negatif tergantung pada bagaimana penerapannya.

Sebenarnya, sentimeter demi sentimeter lahan basah dapat dibangun oleh akumulasi lambat sedimen mineral dan bahan organik yang dibawa oleh sungai dan aliran sungai atau akresi, berhasil membuat tanah baru dan melawan erosi. Sayangnya, intervensi dan rekayasa manusia sering kali menahan atau mengalihkan aliran sedimen yang secara alami bertambah untuk membangun atau mengisi kembali lahan basah.

Dengan menganalisis citra Landsat dengan alat dari komputasi awan, para peneliti mengembangkan model penginderaan jauh untuk mendeteksi perubahan lahan basah. Cekungan yang gagal membangun tanah baru, seperti Terrebonne dan Barataria, menghadapi lahan basah yang berkurang dalam ukuran yang paling banyak selama periode studi. Lebih dari 466 kilometer persegi lahan basah di daerah itu telah hilang.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top