Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hera ESA

NASA Berhasil Mengubah Orbit Asteroid

Foto : ESA
A   A   A   Pengaturan Font

NASA pada Oktober 2022 mengumumkan analisis data yang diperoleh selama dua pekan terakhir oleh tim peneliti Double Asteroid Redirection Test (DART). Misi ini menunjukkan dampak kinetik pesawat ruang angkasa dengan target asteroidnya, Dimorphos, berhasil mengubah orbit asteroid.

Perubahan arah orbit asteroid ini untuk pertama kalinya menandai kemampuan umat manusia dengan sengaja mengubah gerakan benda langit. Misi ini sekaligus menjadi demonstrasi skala penuh pertama dari teknologi pembelokan asteroid.

"Kita semua mempunyai tanggung jawab untuk melindungi planet asal kita. Bagaimanapun, hanya itu yang kita miliki," kata Administrator NASA, Bill Nelson, dikutip dari laman resmi NASA.

"Misi ini menunjukkan bahwa NASA berusaha bersiap menghadapi apa pun yang alam semesta berikan kepada kita. NASA telah membuktikan bahwa kita serius sebagai pembela planet ini. Ini adalah momen penting bagi pertahanan planet dan seluruh umat manusia, yang menunjukkan komitmen tim dan mitra NASA yang luar biasa dari seluruh dunia," imbuh dia.

Sebelum tumbukan DART yang disengaja dengan pada September, Dimorphos membutuhkan waktu 11 jam 55 menit untuk mengorbit asteroid induknya yang lebih besar, Didymos. Pada 26 Agustus 2022, para astronom telah menggunakan teleskop di Bumi untuk mengukur seberapa banyak waktu telah berubah. Kini, tim peneliti telah mengkonfirmasi bahwa tumbukan wahana luar angkasa tersebut mengubah orbit Dimorphos di sekitar Didymos sebanyak 32 menit, memperpendek orbit 11 jam 55 menit menjadi 11 jam 23 menit. Pengukuran ini mempunyai batas ketidakpastian kurang lebih 2 menit.

Sebelum pertemuan tersebut, NASA telah menetapkan perubahan periode orbit minimum Dimorphos yang berhasil sebagai perubahan 73 detik atau lebih. Data awal ini menunjukkan DART melampaui tolok ukur minimum ini sebanyak lebih dari 25 kali lipat.

"Hasil ini merupakan salah satu langkah penting menuju pemahaman dampak penuh dampak DART terhadap asteroid targetnya," kata Lori Glaze, direktur Divisi Ilmu Planet NASA di Markas Besar NASA di Washington DC.

"Dengan adanya data baru setiap hari, para astronom akan dapat menilai dengan lebih baik apakah, dan bagaimana, misi seperti DART dapat digunakan di masa depan untuk membantu melindungi Bumi dari tabrakan dengan asteroid jika kita menemukan asteroid yang sedang menuju ke arah kita," imbuh dia.

Tim peneliti masih memperoleh data dari observatorium berbasis darat di seluruh dunia serta dengan fasilitas radar di radar planet Goldstone milik NASA Jet Propulsion Laboratory di California dan Green Bank Observatory milik National Science Foundation di West Virginia. Mereka memperbarui pengukuran periode dengan pengamatan yang sering untuk meningkatkan ketepatannya. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top