Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Nancy Pelosi ‘Trauma dan Patah Hati’ Suaminya Diserang Orang Tak Dikenal

Foto : CNA/AFP

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan suaminya Paul Pelosi.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan pada Sabtu (29/10), dia dan keluarganya "patah hati dan trauma" dengan serangan yang terjadi pada suaminya,Paul Pelosi, di rumah mereka di California.

Seorang penyusup masuk ke rumah Pelosi di San Francisco pada Jumat (28/10) pagi dan menyerang suami Paul Pelosi dengan palu. Serangan itu membuatnya terluka parah di bagian tengkorak kepala.

"Anak-anak kami, cucu-cucu kami, dan saya patah hati dan trauma dengan serangan yang mengancam jiwa Pop kami," kata Pelosi tentang insiden itu dalam sebuah surat yang diunggah di Twitter, Sabtu malam.

"Kami berterima kasih atas tanggapan cepat dari penegak hukum dan layanan darurat, dan untuk perawatan medis yang menyelamatkan jiwa," katanya.

Paul Pelosi (82) telah menjalani operasi dan sedang dalam pemulihan di rumah sakit. Kini ia berada di rumah sendirian, karena istrinya bekerja di Washington.

"Kondisinya terus membaik," kata Pelosi dalam surat tersebut.

Polisi San Francisco mengatakan, petugas menemukan pelaku di rumah pasangan itu sebelum pukul 2.30 pagi waktu setempat ketika pelaku dan Paul bergumul saling berebut palu.

"Tersangka menarik palu dari Tuan Pelosi dan menyerangnya dengan kasar," kata kepala polisi San Francisco Bill Scott kepada wartawan. Paul Pelosi dipukul setidaknya sekali.

Polisi mengidentifikasi penyerang sebagai David Depape berusia 42 tahun. Scott mengatakan, Depape akan didakwa dengan percobaan pembunuhan, penyerangan dengan senjata mematikan, perampokan, dan kejahatan berat lainnya.

"Ini bukan tindakan acak," kata Scott."Ini disengaja, dan itu salah."

Tersangka "menuntut ingin meghadapi saya dan secara brutal menyerang suami saya Paul," kata Pelosi dalam surat tersebut.

'Pembicaraan Ini Berbuah Kekerasan'

Mengutip sumber keluarga, media AS melaporkan, tersangka mengatakan kepada Paul Pelosi dia akan mengikatnya dan menunggu istrinya pulang.

Media lokal sebelumnya melaporkan, tersangka berteriak, "Di mana Nancy?"selama serangan, yang terjadi kurang dari dua minggu menjelang pemilu paruh waktu.

Setelah memberikan suara di negara bagian asalnya, Delaware, Sabtu sore, Presiden Joe Biden mengatakan dia "tidak tahu secara pasti, tetapi sepertinya (serangan) ini ditujukan untuk Nancy".

Biden kembali mengecam serangan itu, mengkritik retorika politik yang makin terpolarisasi.

"Anda tidak dapat mengutuk kekerasan kecuali jika Anda mengutuk orang-orang yang terus mengatakan bahwa pemilu tidak nyata, telah dicuri - semua malarkey yang diletakkan di sana untuk merusak demokrasi," katanya.

"Pembicaraan ini menghasilkan kekerasan," tambahnya.

Tersangka, yang dilaporkan Wall Street Journal masuk melalui pintu kaca geser, mendukung posisi sayap kanan ekstrem di media sosial. Salah satu petugas penegak hukum mengatakannya kepada surat kabar itu.

Beberapa anggota Partai Republik juga menentang serangan itu, termasuk Steve Scalise, yang pernah ditembak saat latihan bisbol kongres pada 2017. Dia mengatakan "jijik" dengan serangan hari Jumat itu.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top