Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Malaysia - Kereta Cepat Singapura-Kuala Lumpur Ditinjau Ulang

Najib Kelelahan setelah Diperiksa Selama Lima Jam

Foto : AFP/MOHD RASFAN

Berikan Keterangan - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memberikan keterangan seusai diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (MACC) di Putrajaya, Malaysia, Selasa (22/5).

A   A   A   Pengaturan Font

Kuala Lumpur - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak, terlihat kelelahan setelah diperiksa oleh Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) atau Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia selama lima jam, Selasa (22/5).

Najib hanya diam dan tidak tersenyum sama sekali saat keluar dari gedung MACC, sekitar pukul 15.10 waktu setempat.

Ekspresi ini bertolak belakang saat dia baru tiba pada Selasa pagi. "Saya akan kembali ke kantor MACC pada Kamis (24/5) untuk ditanyai lebih lanjut," tutur Najib kepada wartawan yang menunggunya.

Najib menjelaskan, keterangan yang diberikannya pada Selasa ini merupakan kelanjutan dari keterangan sebelumnya yang telah diberikannya kepada MACC tahun 2015 lalu.

"Pernyataan yang diberikan hari ini merupakan versi lebih detail, di mana saya harus memverifikasi dokumen-dokumen tertentu dan detail seputar kasus ini. Bagian utama dari pernyataan (saya) telah dicatat dan kami akan melanjutkan sesi ini pada Kamis," kata Najib.

Najib didampingi enam pengacara dan empat pengawal dalam memenuhi panggilan MACC ini. Najib menjelaskan, dirinya mulai ditanyai pukul 10.00 waktu setempat dan berlanjut hingga pukul 14.15 waktu setempat, dengan waktu istirahat 30 menit.

Najib juga berterima kasih kepada para tim penyidik yang menanyainya, karena bertindak profesional dalam tugasnya.

Diancam Dibunuh

Di tempat yang sama, Ketua MACC, Mohd Shukri Abdull, menyatakan Najib ditanyai soal SRC International Sdn Bhd, anak perusahaan 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Shukri menegaskan Najib hanya dimintai keterangan sebagai bagian dari penyelidikan. "Kami memanggilnya hanya untuk mencatat keterangannya, bukan untuk menangkapnya, bukan untuk mendakwanya. Ini hanya bagian dari penyelidikan terkait SRC International Sdn Bhd," tegas Shukri.

SRC International Sdn Bhd merupakan bekas anak perusahaan 1MDB yang kini berada di bawah Kementerian Keuangan Malaysia.

SRC dibentuk pemerintahan Najib tahun 2011 untuk mengejar investasi internasional dalam sektor sumber daya energi.

Bukti yang didapat MACC akhir tahun 2015 menunjukkan adanya aliran dana sebesar 10,6 juta dollar AS atau setara 42 juta ringgit atau 146 miliar rupiah dari SRC International ke sebuah rekening milik Najib.

Shukri menyebut MACC masih akan menanyai dua saksi penting terkait SRC International dan 1MDB sebelum mengumumkan hasil penyelidikan ke publik.

"Hingga kami mendapatkan dua saksi sangat penting, maka Anda (wartawan) baru akan mendapatkan kisahnya," imbuhnya.

Dalam konferensi pers itu, Shukri juga membeberkan tekanan yang dihadapi MACC saat menyelidiki 1MDB ketika Najib masih berkuasa. Dia bahkan mengaku sempat diancam, termasuk dengan dikirimi peluru "nyaris setiap hari".

Di tempat terpisah, Menteri Perekonomian, Mohamed Azmin Ali, menegaskan pemerintahan PM Mahathir Mohamad akan mengevaluasi sejumlah megaproyek yang dirancang di masa pemerintahan Najib Razak.

Sejumlah megaproyek itu antara lain adalah kereta cepat Singapura-Kuala Lumpur dan jaringan kereta api yang menghubungkan pantai timur dan barat Malaysia bernilai 14 miliar dolar AS.

Azmin menambahkan, pemerintah memastikan berbagai proyek di masa depan akan transparan dan terbuka. "Tak ada penunjukan langsung," kata Azmin. SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top