Nadiem Sebut Kedaireka Dorong Inovasi Pendidikan Tinggi-Industri
Plt. Dirjen Dikti Nizam dalam acara RekaTalks edisi kedua di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Foto: ANTARA/HO-KemendikbudristekJAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyatakan platform Kedaireka mendorong adanya kolaborasi dan inovasi antara perguruan tinggi dan industri terutama dengan memanfaatkan perkembangan teknologi demikian pembangunan berkelanjutan.
"Keselarasan kolaborasi antara kalangan akademik perguruan tinggi dan dunia industri harus terus dioptimalkan," katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu (16/8).
Iamengatakan sinergi memanfaatkan perkembangan teknologi untuk pembangunan berkelanjutan merupakan fase penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan program-program strategis nasional yang berkelanjutan.
Dalam rangka mewujudkan kolaborasi dan sinergi ini, Platform Kedaireka pun menggelar RekaTalks yang dirancang untuk memberikan perspektif lebih luas kepada akademisi di perguruan tinggi dan pelaku industri.
RekaTalks ini diselenggarakan sebagai wadah kolaborasi perguruan tinggi dengan industri dalam sinergi dan kolaborasi serta inovasi yang dapat berdampak sosial berkelanjutan secara optimal.
"Ini mengapa kami menciptakan platform Kedaireka beserta ekosistemnya di mana acara seperti RekaTalks ini memiliki peran sangat penting dalam proses tersebut," katanya.
Plt. Dirjen Kemendikbudristek Dikti, Prof Nizam mengatakan RekaTalks sebagai bagian dari ekosistem Kedaireka bertujuan memberikan ruang dunia akademis untuk berinteraksi dengan praktisi industri, berkolaborasi, serta menghasilkan solusi inovatif untuk tantangan industri dan masyarakat.
"Dengan Kedaireka talks diharapkan dapat lebih mendorong kolaborasi inovatif lebih besar antara dunia akademisi dan industri serta mempercepat komersialisasi teknologi di industri dan memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa," kata Nizam.
Dosen IPBUniversity Roza Yusfiandani yang merupakan penerima hibah Kedaireka mengatakan hibah senilai Rp1 miliar pada 2021 menghasilkan karya rumpon portable yakni alat bantu untuk nelayan guna menarik ikan berkumpul sehingga dapat langsung ditangkap.
Rumpon portable yang dikerjakan bersama perusahaan dan dihilirisasi oleh start up sahabat nelayan ini telah digunakan di delapan provinsi yaitu Aceh, Lampung, Banten, Papua, Kalimantan, Kepulauan Seribu, Pelabuhan Ratu, dan Bangka Belitung.
"Manfaat yang dirasakan nelayan di antaranya di Bontang, Kalimantan Timur terjadi peningkatan hasil penangkapan dengan menggunakan alat tersebut," demikian RozaYusfiandani.
- Baca Juga: Tiga Seksi Tol IKN Belum Bertarif saat Difungsionalkan pada 2025
- Baca Juga: Pelatihan robotika siswa
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Retno Marsudi Diangkat Jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Terbarukan Singapura
- CEO Nvidia Jensen Huang Sebut 'Era AI telah Dimulai'
- Messe Duesseldorf Ajak Industri Plastik dan Karet Indonesia Akselerasi Penerapan Industri Hijau Melalui Pameran K
- Edukasi Pentingnya Nutrisi Toko Susu Hadirkan Area Permainan
- Survei Indikator: Pemilih KIM Plus Banyak Menyeberang ke Andika-Hendi di Pilgub Jateng