Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandemi Covid-19

Myanmar Minta Bantuan Internasional

Foto : AFP/Ye Aung THU

Evakuasi Korban I Sejumlah tenaga sukarelawan yang mengenakan APD sedang mengevakuasi korban Covid-19 untuk dimakamkan di pekuburan yang ada di Yangon, Myanmar, pada pertengahan Juli lalu. Lonjakan kasus menyebabkan para tenaga sukarelawan ini harus bekerja siang-malam untuk mengevakuasi korban Covid-19.

A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Media milik pemerintah Myanmar pada Rabu (28/7) menulis bahwa junta yang berkuasa saat ini sedang mencari bantuan dari komunitas internasional untuk mengatasi virus korona. Media itu juga melaporkan bahwa Myanmar kini tak hanya akan mengandalkan negara sekutunya yaitu Tiongkok dalam upayanya untuk mengalahkan lonjakan gelombang baru Covid-19.

Myanmar saat ini berada dalam kekacauan sejak militer mengambil alih kekuasaan pada Februari. Banyak rumah sakitnya tidak memiliki peralatan yang memadai untuk mengatasi beban kasus Covid-19 yang terus melonjak, apalagi setelah banyak staf medis melakukan pembangkangan sebagai aksi protes atas terjadinya kudeta.

Perintah untuk tinggal di rumah yang mempengaruhi jutaan orang, gagal menghentikan lonjakan kasus Covid-19. Lonjakan ini membuat pihak krematorium kewalahan dan sukarelawan harus bekerja siang-malam untuk mengevakuasi jasad-jasad korban Covid-19 yang meninggal di kediaman mereka.

"Pemimpin junta Min Aung Hlaing mengatakan pada rapat koordinasi bahwa Myanmar harus meningkatkan kerja sama dengan komunitas internasional dan Myanmar harus mencari bantuan dana tanggap darurat Covid-19 yang digagas oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nation/Asean)," tulis harian Global New Light of Myanmar.

"Upaya sedang dilakukan untuk bekerja sama dengan ASEAN dan negara-negara sahabat," imbuh harian itu tanpa tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pada Rabu kasus harian Covid-19 di Myanmar dilaporkan mencapai dibawah angka 5.000 kasus. Jumlah kasus itu mengalami kenaikan dari tadinya sekitar 50 kasus per hari pada awal Mei. Para analis mengatakan jumlah korban Covid-19 sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan secara resmi.

Berdasarkan keterangan resmi dari pemerintah, sudah ada sekitar 1,75 juta orang sejauh ini telah divaksinasi dari total populasi di Myanmar yang jumlahnya 54 juta orang.

Pemesanan Vaksin

Pekan lalu sejumlah dosis vaksin Covid-19 buatan Sinopharm yang disumbangkan tiba dari Tiongkok, kata otoritas junta, tetapi vaksin-vaksin ini akan diprioritaskan untuk diberikan bagi warga yang tinggal di sepanjang perbatasan Tiongkok-Myanmar.

Selain itu Tiongkok telah memasok lebih dari 10.000 dosis suntikan vaksin untuk kelompok pemberontak yang beroperasi di dekat perbatasan selatannya di Myanmar. Pemberian dosis vaksin itu oleh Beijing bertujuan untuk menghentikan masuknya kasus Covid-19 dari negara yang dilanda kudeta itu.

Awal bulan ini junta di Myanmar juga telah memesan total empat juta dosis vaksin dari Tiongkok dan Beijing kabarnya akan menyumbangkan dua juta dosis vaksin lagi.

Sebelumnya pengiriman sebanyak 1,5 juta dosis vaksin dari India ke Myanmar, juga telah tiba awal tahun ini. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Wahyu AP

Komentar

Komentar
()

Top